astakom, Bekasi – Di tengah kompleksitas tantangan pembangunan nasional, hadir sebuah program yang terlihat sederhana namun menyimpan visi besar: Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Bagi Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Nuroji, program ini bukan sekadar distribusi makanan—melainkan fondasi bagi mimpi besar Indonesia menjadi negara maju.
Baca juga
“Program ini sangat dibutuhkan karena mustahil kita memiliki generasi unggul tanpa pemenuhan gizi yang cukup sejak dini,” ujar Nuroji tegas dalam kegiatan sosialisasi MBG yang digelar bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Bekasi, Rabu (18/6).
Di balik sepiring makanan bergizi yang akan disajikan untuk anak-anak Indonesia, tersimpan sebuah lompatan strategis dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Nuroji menggarisbawahi bahwa negara maju tak bisa dilepaskan dari kualitas SDM yang prima. Maka, asupan gizi bukan sekadar kebutuhan biologis, melainkan investasi bangsa.
Lebih dari itu, ia menyebut MBG sebagai program yang lahir dari visi jauh ke depan seorang pemimpin: Presiden Prabowo Subianto.
“Pak Prabowo tidak hanya berpikir untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan masa depan bangsa. Karena itu, lahirlah program MBG yang menjadi investasi jangka panjang dalam pembangunan SDM Indonesia,” ujarnya penuh keyakinan.
Uniknya, Nuroji mengungkap bahwa gagasan MBG bahkan telah hadir jauh sebelum Prabowo resmi menjabat sebagai Presiden. Sebuah pertanda bahwa kepedulian terhadap masa depan anak-anak Indonesia bukanlah respons sesaat, melainkan buah dari perencanaan panjang dan komitmen kuat terhadap pembangunan manusia.
Sementara itu, Teguh, Tenaga Ahli dari Badan Gizi Nasional, memaparkan bahwa edukasi publik menjadi bagian penting dari pelaksanaan MBG.
“Kami mensosialisasikan empat komponen utama, yakni apa itu MBG, siapa sasarannya, apa tujuannya, dan dampaknya bagi masyarakat. Dan sejauh ini, antusiasme masyarakat cukup tinggi dan mereka memahami pentingnya program ini,” kata Teguh.