astakom, Jakarta — Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati membuka ruang diskusi dengan ekonom legendaris asal Amerika Serikat, Dr. Arthur B. Laffer dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, pada Rabu (18/6) siang.
“Dr. Arthur B. Laffer, ekonom terkemuka asal Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai The Father of Supply-side Economics, siang ini berkesempatan diskusi dengan saya,” ujar Sri Mulyani melalui unggahan resminya di akun Instagram pribadinya @smindrawati, dikutip astakom.com, Kamis (19/6).
Baca juga
Bendahara negara itu mengaku telah berdiskusi banyak terkait strategi kebijakan fiskal, guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang adil dan inklusif.
Ia mengungkapkan, bahwa Laffer merupakan sosok di balik konsep Laffer Curve, sebuah teori yang menggambarkan hubungan antara tarif pajak dan penerimaan negara.
Konsep tersebut, kata dia, telah lama menjadi referensi dalam perumusan kebijakan pajak, termasuk di era Presiden Ronald Reagan yang mengusung pemotongan pajak sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi.
Dalam diskusi tersebut, Laffer menyampaikan pandangannya tentang desain kebijakan fiskal yang mampu mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, khususnya dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap kelompok berpenghasilan rendah.
Laffer juga menekankan pentingnya kebijakan yang berbasis pada data (data-driven policy) sebagai fondasi bagi pemerintah dalam mengambil keputusan yang efektif dan akuntabel.
“Perspektif yang disampaikan Dr. Laffer sangat berharga bagi @kemenkeuri dalam merancang kebijakan fiskal yang inklusif, berkeadilan dan bermanfaat bagi masyarakat” pungkas Sri Mulyani.
Siapa Arthur B Laffer?
Arthur Betz Laffer lahir 14 Agustus 1940 di Youngstown. Ekonom kebangsaaan Amerika Serikat ini dikenal sebagai pencetus teori bahwa dengan menurunkan tarif pajak dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Teori inilah yang mempengaruhi kebijakan ekonomi Amerika Serikat pada 1980-an.
Laffer menyelesaikan pendidikan Ekonomi di Universitas Yale pada 1963 dan Ekonomi Internasional di Universitas Stanford pada 1972. Ia menjabat sebagai Kepala Ekonomi Kantor Manajemen dan Anggaran pada 1970-1972.
Pada akhir 1970-an, Laffer adalah ekonom yang menekankan penerapan sistem pajak pendapatan Amerika Serikat dengan menyatakan bahwa pengurangan pajak federal atas bisnis dan individu akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang ke peningkatan pendapatan pemerintah.
Hal ini yang kemudian mendasari gagasan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen pada 1981 bahwa pemotongan pajak marginal akan meningkatkan pendapatan pajak.
Laffer mengajar di Universitas Chicago pada 1974-1976, Universitas California Selatan pada 1976-1984, dan Universitas Pepperdine pada 1984-1987. Selain itu, Laffer juga bekerja sebagai konsultan politik ketika mengajar.
Dia juga menjabat sebagai konsultan Departemen Keuangan dan Pertahanan Amerika Serikat pada 1972-1977 dan menjabat sebagai penasihat kebijakan ekonomi Presiden Reagen.
Laffer bekerja di rencana pajak untuk Gubernur Kansas, Sam Brownback pada awal 2010-an dan menjadi penasihat Donald Trump selama kampanye Presiden pada 2016. Sehingga Laffer mendapat penghargaan The Presidential Medal of Freedom (Medali Kebebasan Presiden) oleh Trump pada 2019.
Laffer menulis dan menerbitkan buku bersama Stephen Moore, diantaranya yaitu :
1. Trumponomics: Inside the America First Plane to Revive Our Economy pada 2018.
2. The End of Prosperity: How Higher Taxes Will Doom the Economy-If We Let It Happen pada 2008 dengan Peter J.Tanous juga.
3. Return to Prosperity: How America Can Regain Its Economics Superpower Status pada 2010.