astakom, Lampung – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui Cabang Bakauheni mengambil langkah strategis dalam mitigasi banjir dengan membangun kolam retensi di area Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Fasilitas ini dirancang untuk mempercepat penyerapan air hujan serta menjaga kestabilan operasional pelabuhan dari potensi genangan, terlebih saat musim hujan.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Menurut Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, pembangunan kolam retensi ini merupakan bagian dari upaya komprehensif perusahaan dalam memperkuat sistem drainase dan mengelola aliran air secara efektif.
Inisiatif ini muncul setelah kejadian genangan air setinggi 10 cm pada bulan Mei lalu akibat curah hujan yang sangat tinggi.
“Investigasi menunjukkan bahwa sistem drainase eksisting tidak mampu menampung debit air yang meningkat. Untuk itu, kami bangun kolam retensi sebagai jalur pengendali aliran air, agar tidak meluap ke area pelabuhan,” jelas Shelvy.
Sebagai langkah pendukung, ASDP juga akan melakukan pelebaran saluran air guna mengoptimalkan distribusi aliran.
Kolam retensi ini tidak hanya berfungsi sebagai penampung air hujan, tetapi juga mempercepat proses infiltrasi ke dalam tanah, yang secara langsung mendukung peningkatan cadangan air tanah sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar pelabuhan.
Untuk menyusun solusi jangka panjang yang berbasis data, ASDP menggandeng Institut Teknologi Sumatera (Itera), khususnya Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) yang dipimpin oleh Arif Rohman.
Kolaborasi ini bertujuan menghasilkan kajian mendalam berbasis data spasial dan hidrologi pelabuhan.
“Tim Itera akan mengumpulkan data melalui citra udara, analisis kontur lahan, jalur air, dan pola hidrologi. Kajian lintas program studi akan dilakukan untuk mendapatkan gambaran holistik risiko banjir, termasuk oleh grup riset Research in Flood,” imbuh Shelvy.
Kolaborasi dengan Itera menjadi bukti nyata komitmen ASDP dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung keberlanjutan operasional pelabuhan.
“Kami berharap riset ini bisa menghasilkan solusi konkret untuk mencegah banjir dan menjaga kelancaran layanan penyeberangan ke depan,” tambahnya.
Dengan hadirnya kolam retensi dan peningkatan sistem drainase, ASDP menegaskan keseriusannya dalam menghadirkan layanan transportasi ferry yang aman, andal, dan ramah lingkungan, sekaligus menjaga kenyamanan pengguna jasa penyeberangan di masa mendatang.