Kamis, 19 Jun 2025
Kamis, 19 Juni 2025

Proyek Giant Sea Wall Mulai Dilirik Investor

astakom, Jakarta – Proyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa mulai dilirik investor dari berbagai negara di dunia. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.

“Ada dari China, kemudian rekan-rekan dari Korea juga, saat forum Indonesia-Korea kemarin, sudah menyampaikan ketertarikan (dengan proyek giant sea wall). Insyaallah,” katanya di Jakarta, dikutip astakom.com, Rabu (18/6).

Prasetyo menyampaikan, bahwa sejauh ini ketertarikan pada mega proyek tersebut masih disampaikan secara informal. Untuk calon investor pun, kata dia, masih belum ditetapkan.

Ia menjelaskan, bahwa pembahasan mengenai proyek tanggul laut tersebut masih dalam lingkup kementerian dan pemerintah daerah (pemda) terkait.

“Belum ada (yang ditetapkan sebagai investor). Pertama, karena semua masih dibicarakan di tingkat kementerian, termasuk bersama pemerintah provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan lainnya,” terangnya.

Namun begitu, ketertarikan investor ini menjadi penyemangat pemerintah dalam menjalankan proyek yang akan menjaga masyarakat pesisir Utara Pulau Jawa dari ancaman banjir rob.

Saat ini, Prasetyo menyampaikan bahwa pemerintah masih berproses untuk membentuk badan otorita pembangunan tanggul laut raksasa. Hingga kini pun, belum ada nama-nama yang akan masuk dalam badan otorita.

“Belum (ada nama yang masuk), masih dalam proses. Kita sedang mempersiapkan. Tapi yang paling penting untuk kita pahami adalah bahwa ide (tanggul laut raksasa) tersebut sebenarnya sudah cukup lama ada,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, realisasi proyek tanggul laut raksasa di pantai utara Pulau Jawa harus segera dilakukan. Ia menegaskan, bahwa giant sea wall sebagai infrastruktur vital yang tidak boleh lagi mengalami penundaan.

Pasalnya, perencanaan proyek tanggul yang akan membentang sepanjang 500 kilometer dari Banten sampai ke Jawa Timur itu telah dilakukan sejak 1995 atau 30 tahun lalu.

“Proyek ini sangat vital. Proyek ini berada dalam perencanaan Bappenas sejak tahun 1995. Bayangkan, sejak tahun 1995, 30 years lalu,” ujar Prabowo, dikutip astakom.com, Kamis (12/6).

“Tapi kita tidak berkecil hati. Sekarang tidak ada lagi penundaan. Sudah nggak perlu lagi banyak bicara. Kita akan kerjakan itu segera,” tegasnya.

Proyek giant sea wall ini diperkirakan dapat memakan anggaran sekitar USD80 miliar atau Rp1.300 triliun, dengan target waktu penyelesaian hingga 20 tahun lamanya.

Rubrik Sama :

Kepercayaan Publik ke Danantara Terus Meningkat, Ini Buktinya

Kepercayaan masyarakat dan pelaku pasar terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menunjukkan tren yang positif.

Percepat Transformasi Digital Inklusif, Indonesia Gandeng Global-Tech Bangun Pusat R&D

astakom, Shanghai - Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo menyatakan bahwa Pemerintah Republik Indonesia tengah mempercepat transformasi digital yang inklusif. Indonesia menegaskan posisi sebagai mitra strategis...

Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo Berbagi Pengalaman Transformasi Digital di MWC 2025

astakom, Shanghai - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo membagikan strategi Indonesia dalam membangun infrastruktur dan layanan digital, dalam forum pameran...

Dony Oskaria Dorong Reformasi Budaya BUMN, Direksi Dilarang Main Golf!

Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Dony Oskaria, menegaskan pentingnya reformasi budaya kerja di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Cover Majalah

Update