Rabu, 18 Jun 2025
Rabu, 18 Juni 2025

RI–Belanda Bertukar Ilmu, Bangun Ketahanan Pangan dari Ladang hingga Laboratorium

astakom, Jakarta — Pemerintah Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, hortikultura, teknologi greenhouse, hingga peningkatan kapasitas generasi muda petani.

Penandatanganan dilakukan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI, Jakarta, antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda, Selasa (17/6).

Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, menyampaikan apresiasi atas kedatangan delegasi Belanda yang dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Guido Landheer. Delegasi tersebut terdiri dari unsur pemerintah, pelaku usaha, serta penyedia teknologi pertanian.

“Kami merasa sangat terhormat menerima delegasi dari Belanda. Pertemuan yang kami lakukan hari ini berlangsung sangat konstruktif dan menghasilkan kesepakatan untuk mempererat kolaborasi melalui penandatanganan MoU antara kedua kementerian, yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pertanian masing-masing negara,” ujar Wamentan Sudaryono kepada redaksi astakom

Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah menunjukkan minat berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meski menghadapi sejumlah tantangan.

Melalui kesepakatan ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan kepastian bagi mitra asing yang berkontribusi nyata bagi petani dan masyarakat.

“Kami ingin segera merealisasikan kerja sama ini. Kementerian Pertanian Indonesia sangat antusias. Apalagi, Belanda memiliki reputasi sebagai pengekspor pertanian terbesar kedua di dunia, meskipun (luas) negara kecil. Itu luar biasa dan menjadi inspirasi bagi kami,” tambahnya.

Wamentan juga menekankan pentingnya transfer teknologi dan pengetahuan di sektor hortikultura, termasuk dalam hal teknologi greenhouse, benih unggul, dan sistem irigasi modern. Hal ini dinilai penting untuk menjaga momentum pertumbuhan sektor pertanian nasional.

Ia turut menyampaikan sejumlah capaian produksi, seperti kenaikan produksi padi nasional sebesar 52,45 persen pada Triwulan I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta peningkatan produksi jagung sebesar 39,02 persen.

“Selanjutnya, fokus kami adalah pengembangan hortikultura. Belanda memiliki keunggulan teknologi dan pengalaman. Kami juga ingin generasi muda Indonesia aktif terlibat dalam sektor ini, terutama melalui pemanfaatan teknologi greenhouse,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda, Guido Landheer, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari pemerintah Indonesia. Ia menilai kunjungan ini sebagai bukti kuatnya hubungan historis dan erat antara kedua negara.

“Terima kasih, merupakan kehormatan bagi kami untuk kembali berada di Indonesia. Dalam satu tahun terakhir, sudah dua kali kami datang berkunjung, dan kami sangat menghargainya. Saya pribadi sangat senang berada di Indonesia. Tentu saja, Belanda memiliki hubungan khusus dengan Indonesia,” terangnya

Ia menekankan bahwa delegasinya datang untuk berbagi pengetahuan dan menjalin kerja sama dalam rangka memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

“Mereka semua hadir untuk berbagi pengetahuan, sekaligus bekerja sama dengan petani dan pemerintah Indonesia untuk melangkah lebih jauh dalam misi ketahanan pangan,” kata Guido.

Guido juga memberikan apresiasi terhadap berbagai upaya dan kebijakan yang telah dijalankan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan. Menurutnya, isu ketahanan pangan adalah tantangan global yang harus dihadapi bersama.

“Kami tidak datang untuk mengekspor produk seperti tomat ke Indonesia, melainkan untuk berbagi pengetahuan agar petani Indonesia dapat memproduksi sendiri dengan teknologi yang tepat. Kami juga ingin belajar dari pengalaman Indonesia. Ini adalah kolaborasi dua arah,” tandasnya.

Sebagai catatan, MoU ini bertujuan memperkuat kerja sama ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi antara Indonesia dan Belanda di sektor pertanian, keanekaragaman hayati, pembangunan pedesaan, serta agribisnis. Kesepakatan ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam membangun masa depan pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Rubrik Sama :

Menuju Pemilu 2029, Gerindra dan Bolone Danang Satukan Langkah di Kabupaten Pati

astakom, Pati, Jawa Tengah — Ratusan kader dan relawan Partai Gerindra berkumpul di Hotel New Merdeka dalam acara Konsolidasi dan Silaturahmi bersama Anggota DPR...

Gizi dan Ekonomi Lokal Bersatu, Budiman Dorong 1.000 Titik SPPG di Wilayah 3T

astakom, Jakarta -- Upaya pengentasan kemiskinan kini mendapat energi baru melalui pendekatan berbasis pemenuhan gizi. Pada Senin (16/6), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ...

Kartika Sandra Desi: Menanam Optimisme, Menuai Kemandirian Pangan

astakom Palembang – Anggota Komisi IV DPR RI, Hj. Kartika Sandra Desi, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian Kota Palembang sebagai bagian dari komitmennya...

Jelang PON Kudus, Legislator Gerindra Soroti Persiapan Atlet DKI

astakom, Jakarta — Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Khusus Beladiri di Kudus pada Oktober 2025, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Anggi...
Cover Majalah

Update