Rabu, 18 Jun 2025
Rabu, 18 Juni 2025

Indonesia-Tiongkok Tetapkan Langkah Konkret Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi

astakom, Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kerja sama dengan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia.

Kerja sama ini, menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie akan mencakup bidang pendidikan tinggi, terutama dalam hubungan pendidikan vokasi dengan industri, teknologi digital, beasiswa, dan pertukaran dosen.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

Stella mengapresiasi majunya pendidikan vokasi di Tiongkok yang dikelola dengan baik dan terhubung langsung dengan dunia industri Tiongkok. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan untuk dikembangkan secara optimal di Indonesia.

“Semua elemen dalam sistem pendidikan vokasi di Tiongkok sudah berhubungan erat dengan industri. Indonesia dapat mereplikasi model ini, dengan sistem University to University to Business (U2U2B),” ujar Wamen Stella, Senin (16/6).

Wamendiktisaintek juga menekankan bahwa sistem ini dapat diimplementasikan dalam bidang pendidikan teknologi digital, sebagai cakupan yang semakin krusial belakangan ini.

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong menyambut baik pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa dalam era digital, pendidikan untuk memahami teknologi menjadi sangat penting untuk diterapkan secara luas dan mendalam.

“Dunia sedang berubah, dan kami mengapresiasi fokus pemerintah Indonesia dalam mengembangkan talenta generasi muda melalui pendidikan,” kata Dubes Wang Lutong, dalam keterangan resmi dikutip astakom.com, Selasa (17/6).

Dalam kesempatan ini, Wamen Stella juga menyoroti bahwa baru sekitar 24 persen dosen di Indonesia memiliki gelar Doktor. Pemberian beasiswa untuk 50 orang Indonesia per tahun dari Tsinghua University menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan angka tersebut.

Tahun ini, sekitar 20 orang terpilih dan menerima beasiswa Tsinghua University. Kemdiktisaintek berharap dapat terus mempermudah proses untuk program tersebut dan memaksimalisasi kuota yang diberikan pada tahun berikutnya.

Dubes Wang Lutong menyatakan dukungannya untuk program ini. Ia juga menyarankan program pertukaran dosen Indonesia dengan dosen Tiongkok untuk meningkatkan pemahaman keilmuan dan kebudayaan antara kedua pihak.

“Kami menyambut 20 orang tersebut. Terdapat banyak talenta muda dan dosen yang berkualitas di Indonesia maupun di Tiongkok. Kita bisa hubungkan kedua pihak, dorong mahasiswa untuk belajar lebih banyak tentang masing-masing negara untuk menurunkan kesenjangan pemahaman budaya kita,” ujar Dubes Wang Lutong.

Menyetujui hal ini, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Fauzan Adziman memaparkan skema kolaborasi yang telah berhasil dilaksanakan dalam kerja sama bilateral lainnya. Menurutnya, hal ini juga dapat diaplikasikan dalam kerja sama Indonesia dengan Tiongkok.

“Kami di Kemdiktisaintek memiliki sejumlah skema kolaborasi. Contohnya, hibah penelitian dengan sistem co-funding, di mana kedua pihak membiayai penelitian. Hal ini bisa kita implementasikan dalam kerja sama ke depannya,” ujar Dirjen Fauzan.

Sebagai penutup, Wamen Stella berharap bahwa kerja sama ini dapat membuahkan suatu sistem pendidikan yang berkelanjutan dan tidak lagi bersifat top-down.

Dalam jangka panjangnya, sistem pendidikan seperti ini dapat menguntungkan kerja sama internasional, termasuk dengan Tiongkok.

Rubrik Sama :

Prabowo-Putin Kian Dekat Dukungan Masuk BRICS Mendekat

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, di Moskow pada Selasa (17/6).

Sri Mulyani Apresiasi Polri Bentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi langkah Polri membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara, yang dinilainya positif dalam mendongkrak penerimaan negara.

Cukai Minuman Berpemanis Batal Diterapkan, Djaka Pastikan Penerimaan Negara Tetap Ngacir

Dirjen Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama memastikan penerimaan negara, khususnya penerimaan kepabeanan dan cukai bakal tetap optimal, meskipun penerapanan cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) batal diterapkan tahun ini.

Pemerintah Batal Terapkan Cukai Minuman Berpemanis Tahun Ini

Pemerintah memutuskan untuk menunda penerapan pungutan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), yang sebelumnya direncanakan pada tahun 2025 ini.
Cover Majalah

Update