astakom, Jakarta – Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyatakan bahwa puluhan pejabat Iran, mayoritas dari kalangan militer, tewas dalam aksi teror yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel.
Meski demikian, Boroujerdi menegaskan bahwa serangan tersebut tidak akan menghentikan Iran dalam melanjutkan perlawanan terhadap Israel.
Baca juga
“Malam pertama terjadinya agresi pengecut terhadap negara kami, dua puluh pejabat, mayoritas pejabat militer negara kami, diteror secara pengecut oleh mereka, pejabat level tinggi dan level menengah,” ujarnya dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta, dikutip astakom.com, Selasa (17/6).
“Dan pada malam itu pun, Iran melakukan aksi bela diri dan membalas agresi dari rezim Zionis Israel,” tambahnya.
Menurut Boroujerdi, pola serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran serupa dengan yang terjadi di negara-negara Islam lainnya, seperti Palestina, Suriah, dan Lebanon.
“Ini biasanya dinamakan aksi cepat dalam agresi di luar, di mana dalam pendekatan ini, yang pertama dilakukan adalah pembunuhan masif terhadap pejabat tertinggi dari sebuah negara, kemudian melakukan penjarahan lainnya,” terangnya.
Terkait banyaknya pejabat yang tewas, Boroujerdi menyebut bahwa Iran telah mempersiapkan berbagai strategi untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Ia mengatakan bahwa proses kaderisasi telah dilakukan di berbagai lembaga negara.
Iran, kata dia, telah melakukan pelatihan kaderisasi dalam 47 tahun belakangan ini. Sehingga tidak sulit untuk mencari pengganti pejabat yang tewas dalam peperangan.
“Anda semua menyaksikan pengagung Republik Islam Iran beberapa saat setelah pembunuhan ini, langsung mengangkat pejabat militer lainnya,” kata Boroujerdi.
“Satu, sepuluh, seratus pejabat diteror secara pengecut oleh rezim Zionis ini tidak akan menghentikan arus dan perlawanan dari negara kami,” pungkasnya.