astakom, Teheran – Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik didih saat Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan peringatan keras kepada warga Israel untuk meninggalkan wilayah pendudukan.
Peringatan ini menyusul gelombang serangan balasan Iran yang terus berlanjut setelah Israel meluncurkan serangan di dalam wilayah Iran pada hari Jumat (13/6).
Baca juga
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media resmi Iran, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Kolonel Reza Sayyad, memperingatkan bahwa serangan balasan yang dilancarkan negaranya akan terus menargetkan seluruh wilayah yang berada di bawah kendali Israel.
“wilayah itu tidak akan dapat dihuni di masa mendatang. Peringatan untuk Anda dalam beberapa hari mendatang: Tinggalkan wilayah pendudukan, karena, tentu saja, wilayah itu tidak akan dapat dihuni di masa mendatang!” ujar Kolonel Sayyad dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Senin (16/6).
Iran menuding Israel telah menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dalam konflik ini.
Dalam pernyataan lanjutan, Kolonel Sayyad menegaskan bahwa militer Iran telah menargetkan lokasi-lokasi sensitif, termasuk pusat-pusat pengambilan keputusan, instalasi militer dan keamanan, serta tempat tinggal komandan dan ilmuwan militer Israel.
“Oleh karena itu, kami ingin menekankan: jangan biarkan rezim kriminal menggunakan Anda sebagai tameng manusia,” imbuhnya.
Seraya menambahkan bahwa berlindung di bawah tanah tidak akan menyelamatkan warga Israel, Kolonel Sayyad memperingatkan bahwa mengabaikan peringatan ini hanya akan membawa konsekuensi yang lebih buruk.
Serangan awal Israel pada 13 Juni lalu yang menargetkan wilayah perumahan di Iran menewaskan sejumlah warga sipil dan seorang pejabat tinggi militer Iran.
Serangan itu dianggap sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan oleh Teheran, dan memicu reaksi keras dari Iran yang tak lama kemudian melancarkan serangan balasan skala besar.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, segera menunjuk komandan militer baru pasca serangan tersebut, dan menyatakan bahwa kehidupan akan menjadi suram bagi Israel.
Iran kemudian membalas dengan peluncuran rudal presisi ke berbagai kota besar Israel seperti Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa.
Serangan ini memaksa warga Israel untuk menghabiskan waktu di tempat perlindungan bawah tanah, membuat aktivitas kehidupan nyaris terhenti di sejumlah wilayah pendudukan.
Pejabat Iran menegaskan bahwa misi militer mereka akan berlanjut selama diperlukan, dengan target yang menyasar pusat kekuatan militer dan simbol kekuasaan Israel.
Meskipun Israel memberlakukan penyensoran ketat, sejumlah rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan rudal Iran menghantam target dengan presisi tinggi.
Pernyataan dan tindakan Iran ini menandai eskalasi paling tajam dalam konflik antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara komunitas internasional menyerukan deeskalasi, tanda-tanda medan perang menunjukkan bahwa babak baru konfrontasi habis-habisan belum akan mereda dalam waktu dekat.