Kamis, 31 Jul 2025
Kamis, 31 Juli 2025

Ada IEU-CEPA, Airlangga Minta Industri Domestik Tingkatkan Daya Saing

astakom, Jakarta – Pemerintah telah berupaya maksimal membuka akses perdagangan global yang lebih luas bagi industri domestik. Salah satunya melalui Perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa upaya tersebut harus dibarengi dengan upaya penguatan daya saing industri dalam negeri, khususnya untuk produk unggulan RI seperti kelapa sawit, sepatu, tekstil, dan ikan kaleng, terutama tuna.

“Untuk memaksimalkan manfaat tersebut, Indonesia perlu memastikan kesiapan industri domestik, memperkuat ekosistem pendukung ekspor, serta melakukan harmonisasi kebijakan lintas sektor,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip astakom.com, Minggu (15/6).

Airlangga menyebut terdapat sejumlah komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa, antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Hubungan ekonomi Indonesia-Uni Eropa menunjukan tren positif dengan nilai perdagangan mencapai US$30,1 miliar pada 2024. Dari perdagangan tersebut, Indonesia mencetak surplus US$2,5 miliar pada 2023 dan US$4,5 miliar pada 2024.

“Eropa siap mencapai kesepakatan terbaik pada kepentingan Indonesia pada sektor energi terbarukan, pengembangan kendaraan listrik, produk alas kaki dan pakaian, minyak sawit dan perikanan,” tutur Airlangga.

Dia mengungkapkan bahwa pembahasan perjanjian dagang IEU-CEPA sudah memasuki tahap terakhir. Hampir seluruh substansi yang ada dalam perjanjian tersebut sudah disepakati.

Bila pembahasan IEU-CEPA tersebut berjalan mulus, Commissioner for Trade and Economic Security, Maros Sefcovic akan datang ke Indonesia pada September 2025 dengan membawa Memorandum of Understanding (MoU).

“Dari sana akan dilanjutkan proses secara hukum, di mana ini membutuhkan ratifikasi dari 27 Negara Anggota Uni Eropa dan juga di Indonesia,” ujar Airlangga.

Rubrik Sama :

Kementerian PKP, BPS, dan Kemendagri Kolaborasi Pemutakhiran DTSN dalam Program 3 Juta Rumah

astakom, Jakarta - Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan pentingnya penilaian objektif terhadap kinerja kementeriannya, khususnya dalam target pembangunan dan renovasi 3 juta rumah oleh...

Menteri PPPA : PUSPAGA Harus Jadi Garda Terdepan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

astakom, Pasuruan - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya penguatan fungsi keluarga dan optimalisasi peran Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)...

Beasiswa Komdigi-Chevening Jadi Langkah Strategis Cetak Pemimpin Masa Depan

astakom, Jakarta - Kemitraan antara Kementerian Komunikasi dan Digital dan Chevening menjadi langkah strategis dalam mencetak pemimpin masa depan Indonesia. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital...

Peringati Hari Anti TPPO, Kemen PPPA dan IOM: “Kita Semua Bisa Lawan TPPO”

astakom, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama International Organization for Migration (IOM) serta sejumlah mitra pembangunan, kementerian/lembaga, meluncurkan kampanye...
Cover Majalah

Update