astakom, Jakarta – Kementrian Agama (Kemenag) mengimbau para jamaah haji Indonesia untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah umrah yang sifatnya sunnah.
Imbauan itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin terkait cuaca ekstrem di Makkah, dimana untuk suhu udara di sana bisa mencapai 45 derajat celcius.
Baca juga
“Batasi umrah sunnah, mengapa membatasi umrah sunnah? Cuaca di kota Makkah masih terbilang sangat panas, pada siang hari, cuaca mencapai 45 derajat celcius,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip astakom.com, Minggu (5/6).
Tak hanya panas ekstrem, kondisi di Masjidil Haram juga masih dipadati oleh jamaah haji dari seluruh penjuru dunia. Untuk itu, Kemenag mengimbau jamaah agar tak memaksakan diri melaksanakan umrah sunnah.
“Demi menjaga kesehatan dan keamanan, PPIH mengimbau agar jamaah haji tidak memaksakan diri untuk selalu menuaikan ibadah umroh sunnah,” ujarnya.
Sementara itu, bagi jamaah haji yang hendak melaksanakan tawaf wada, diminta untuk memilih waktu yang baik. Misalnya saja setelah salat subuh atau malam hari ketika keluar hotel.
“Jamaah haji agar tetap bersama rombongan, tidak dianjurkan untuk bepergian sendiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Sedangkan bagi jamaah haji Indonesia yang menggunakan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) juga diimbau untuk segera melapor kepada petugas penyelenggara ibadah haji ketika tiba bandara Jeddah maupun Madinah.
Nantinya, petugas akan membantu jamaah untuk meminta pengesahan SPLP ke Kementerian Haji Arab Saudi.
“Laporan dan proses ini penting agar pemeriksaan keimigrasian jamaah haji Indonesia yang menggunakan SPLP dapat berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,” tandasnya.