Senin, 15 Sep 2025
Senin, 15 September 2025

Sri Mulyani Desak Reformasi Belanja Negara Jadi lebih Berkualitas

astakom, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti soal kualitas belanja negara. Menurutnya, tantangan utama bukan lagi sekadar jumlah anggaran, melainkan strategi dan efektivitas penggunaannya.

Untuk itu, Bendahara negara tersebut menuntut jajarannya untuk melakukan reformasi agar tata kelola belanja negara dibebaskan dari belitan yang birokrasi rumit, demi menciptakan dampak nyata bagi rakyat.

“Tantangan di bidang belanja adalah kualitas belanja, akuntabilitas belanja, bagaimana kita bisa mendukung belanja tanpa ruwet birokrasi, tanpa mempersulit, dan berbelit-belit,” ujar Sri Mulyani dalam acara pelantikan pejabat eselon II Kemenkeu, dikutip astakom.com, Sabtu (14/6).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks penguatan tiga Ditjen yang memiliki mandat mengelola belanja negara, yakni Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb).

Menurut Sri Mulyani, setiap pejabat di unit-unit tersebut harus bekerja ekstra memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Ia pun menggarisbawahi pentingnya perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efisien, serta pengawasan yang ketat dalam memastikan efektivitas anggaran negara.

“Pastikan bahwa seluruh rupiah yang dikumpulkan dan dibelanjakan, dikelola untuk kemakmuran masyarakat, untuk mencapai keadilan dan kemakmuran, serta peradaban bagi Indonesia,” tegasnya.

Ia juga mengaitkan urgensi perbaikan belanja negara dengan kesinambungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terutama di tengah meningkatnya kebutuhan anggaran dari tahun ke tahun.

Belanja negara yang tidak berkualitas, menurutnya, justru dapat menggerus kepercayaan publik terhadap APBN sebagai instrumen pembangunan nasional.

Dalam konteks pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Sri Mulyani menyinggung perlunya dukungan penuh dari jajaran Kemenkeu terhadap berbagai program prioritas yang tertuang dalam Asta Cita.

“Stakeholders selalu minta belanja lebih, termasuk kementerian, lembaga, daerah, atau masyarakat. Mereka merasa berhak melihat kehadiran negara melalui belanja yang dirasakan manfaat langsung oleh mereka,” kata Sri Mulyani.

Dengan tekanan dari banyak pihak dan ekspektasi yang semakin tinggi, Sri Mulyani menekankan bahwa belanja negara tak hanya soal penyerapan anggaran, tapi juga tentang memastikan bahwa dana tersebut menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.

Feed Update

Kemenkop Rekrut 8.000 Pendamping untuk Kawal 80 Ribu Koperasi Desa

astakom.com, Jakarta – Kementerian Koperasi akan merekrut 8.000 tenaga pendamping untuk mengawal pengurus dan operasional 80 ribu Koperasi Desa atau Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih...

Kemenperin: Penguatan Identitas Merek Dukung IKM Kerajinan Tembus Pasar Global

astakom.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) proaktif melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri kerajinan di tanah air hingga...

IBD Center Pertama di Indonesia Dibuka, Wamenkes: Wujud Nyata Implementasi Pilar Transformasi Kesehatan

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono menyatakan, keberadaan Inflammatory Bowel Disease (IBD) Center atau pusat penyakit kronis penyebab peradangan...

Tak Ada Kompromi, Mentan Minta Praktik Curang Rugikan Petani Ditindak Tegas

astakom.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah telah berkomitmen untuk melindungi kepentingan petani. Untuk itu, ia menegaskan tak ada kompromi...

Terkini

Viral

Videos