Minggu, 15 Jun 2025
Minggu, 15 Juni 2025

Inisiasi Siprosatu, Kemenperin Percepat Digitalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit

astakom, Jakarta – Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi program digitalisasi industri hilir kelapa sawit melalui pengembangan Sistem Informasi Produk Sawit dan Turunannya (Siprosatu).

Transformasi teknologi digital ini bertujuan agar industri manufaktur nasional semakin produktif, inovatif dan berdaya saing global, sesuai dengan insiatif peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Siprosatu merupakan backbone dari pelaporan real-time data neraca massa masuk–keluar bahan baku dan produk perusahaan industri sebagai alat bantu pengambilan keputusan pembinaan industri serta pengawasan dan pengendalian oleh regulator,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (13/6).

Dirjen Industri Agro menjelaskan, Siprosatu juga memungkinkan untuk melacak jejak produk sawit dari hulu hingga ke konsumen akhir.

Selain itu, juga memastikan bahwa seluruh rantai pasokan beroperasi secara transparan, termasuk dalam rangka menjaga akuntabilitas penerimaan negara dari produksi, konsumsi, transportasi, serta memantau ekspor produk turunan kelapa sawit.

“Produk yang akan dimonitor rantai pasoknya dalam Siprosatu adalah produk dari industri CPO dan RFM (Refinery, Fractionation, dan Modifications), antara lain minyak goreng sawit, oleofood, dan biodiesel,” ujarnya, seperti dikutip astakom.com, Sabtu (14/6).

Dalam praktiknya, lanjut Putu, Siprosatu mempunyai fleksibilitas untuk dapat diintegrasikan dengan sistem pengendalian/pelayanan jasa pelaku usaha yang dikelola oleh kementerian/lembaga lainnya.

“Dalam waktu dekat, diharapkan Siprosatu juga dapat diintegrasikan dengan Sistem Informasi-ISPO untuk sistem sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil),” terangnya.

Terkait hal tersebut, Kemenperin mengapresiasi PT Siemens Indonesia yang turut mendukung program tersebut dalam bentuk penyiapan kapasitas dan kapabilitas SDM perusahaan sektor industri hilir kelapa sawit sebagai calon pengguna Siprosatu.

“Bentuk konkret dukungannya adalah berupa penyediaan pelatihan/bimbingan teknis kepada SDM perusahaan industri mengenai dasar–dasar yang ada di dalam Making Indonesia 4.0, serta digitalisasi proses bisnis, operasional dan integrasi platform digital,” ujar Putu.

Dirjen Industri Agro juga menyampaikan, Siemens merupakan salah satu pihak yang dilibatkan untuk memberikan masukan pada proses pengembangan platform digital Siprosatu.

“Harapannya dengan kolaborasi yang baik akan tercipta langkah yang terintegrasi dan produktif dalam aspek hardware, software, technoware, infoware, dan humanware pada percepatan pembangunan Siprosatu yang sedang berjalan,” imbuhnya.

Putu optimistis, apabila Siprosatu dapat dijalankan dengan baik, akan turut mendukung kinerja sektor industri agro.

Apalagi, selama ini, industri agro berperan penting dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Pada triwulan I tahun 2025, industri agro tumbuh mencapai 4,69 persen, dengan sumbangsih dari total realisasi investasi sebesar Rp38,72 triliun.

Nilai investasi di sektor industri agro tersebut terbagi atas Rp21,33 triliun penanaman modal asing dan Rp17,39 triliun penanaman modal dalam negeri.

Diketahui, industri agro berkontribusi hingga 52,17 persen terhadap PDB industri non-migas dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9,37 juta orang pada triwulan I 2025.

“Hal ini menegaskan bahwa industri agro merupakan salah satu sektor strategis dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkap Putu.

Rubrik Sama :

Perkuat Fondasi Digital, Wamen Komdigi Ajak Asia House Wujudkan Visi 2045

Astakom, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria mengajak Asia House berkolaborasi mewujudkan visi Indonesia 2045 untuk menjadi pemimpin digital...

Sri Mulyani Desak Reformasi Belanja Negara Jadi lebih Berkualitas

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kembali menyoroti soal kualitas belanja negara. Menurutnya, tantangan utama bukan lagi sekadar jumlah anggaran, melainkan strategi dan efektivitas penggunaannya.

Baru Dibentuk, Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Punya Tugas Berat

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkap, bahwa ada banyak tugas yang sudah mengantre untuk dikerjakan Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, meskipun para pejabatnya baru saja dilantik.

Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru, Minta Sistem Coretax Segera Diperbaiki

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mendesak Ditjen Pajak (DJP) untuk segera membereskan berbagai masalah dalam sistem administrasi perpajakan inti atau coretax system yang diluncurkan sejak awal 2025.
Cover Majalah

Update