Senin, 15 Sep 2025
Senin, 15 September 2025

IEU-CEPA Diproyeksi Dongkrak PDB dan Ekspor Indonesia hingga 57 Persen

astakom, Jakarta – Pemerintah menaruh harapan besar pada perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang pembahasannya kini sudah masuk dalam tahap akhir.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kesepakatan ini akan memberi lonjakan signifikan bagi ekonomi nasional, khususnya di sektor ekspor dan produk domestik bruto (PDB).

Menurut proyeksi pemerintah, IEU-CEPA akan mendorong pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 0,19 persen, serta meningkatkan ekspor Indonesia hingga 57,76 persen dalam tiga tahun pertama implementasi.

“Kalau ekspor kita naik 50 persen itu setara dengan Vietnam ataupun Malaysia tahun ini,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, dikutip astakom.com, Sabtu (14/6).

Angka-angka tersebut bukan proyeksi semata. Airlangga mencontohkan negara tetangga seperti Vietnam dan Singapura, mengalami lonjakan kinerja ekspor yang signifikan setelah menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Lebih dari itu, Indonesia dengan adanya perjanjian dagang IEU-CEPA ini, kata Airlangga, juga dimungkinkan untuk mendapat pembebasan tarif ekspor komoditas unggulan hingga 0 persen.

“Dengan adanya IEU-CEPA, nanti tarif-tarif ekspor komoditas yang unggulan kita yang sekarang bisa 8-12 persen itu bisa turun ke 0 persen,” jelas Airlangga.

Beberapa komoditas unggulan Indonesia yang menjadi andalan di pasar Eropa meliputi kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, produk oleokimia seperti fatty acids, alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat, kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Kini, pembahasan perjanjian dagang IEU-CEPA telah memasuki tahap akhir. Airlangga mengungkapkan bahwa sebagian besar substansi kesepakatan sudah disetujui oleh kedua pihak.

“Saya sudah mendapatkan konfirmasi dari Komisioner Maroš Šefčovič terkait hasil resume rapat yang mereka juga sudah sepakati,” ujar Airlangga.

Perjanjian ini diharapkan segera diumumkan secara resmi oleh Presiden Prabowo dan Presiden Uni Eropa, dengan penandatanganan memorandum dijadwalkan September 2025.

Selanjutnya, proses ratifikasi akan dilakukan oleh 27 negara anggota Uni Eropa dan Indonesia.

Feed Update

Kemenkop Rekrut 8.000 Pendamping untuk Kawal 80 Ribu Koperasi Desa

astakom.com, Jakarta – Kementerian Koperasi akan merekrut 8.000 tenaga pendamping untuk mengawal pengurus dan operasional 80 ribu Koperasi Desa atau Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih...

Kemenperin: Penguatan Identitas Merek Dukung IKM Kerajinan Tembus Pasar Global

astakom.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) proaktif melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri kerajinan di tanah air hingga...

IBD Center Pertama di Indonesia Dibuka, Wamenkes: Wujud Nyata Implementasi Pilar Transformasi Kesehatan

astakom.com, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono menyatakan, keberadaan Inflammatory Bowel Disease (IBD) Center atau pusat penyakit kronis penyebab peradangan...

Tak Ada Kompromi, Mentan Minta Praktik Curang Rugikan Petani Ditindak Tegas

astakom.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah telah berkomitmen untuk melindungi kepentingan petani. Untuk itu, ia menegaskan tak ada kompromi...

Terkini

Viral

Videos