Rabu, 30 Jul 2025
Rabu, 30 Juli 2025

IEU-CEPA Diproyeksi Dongkrak PDB dan Ekspor Indonesia hingga 57 Persen

astakom, Jakarta – Pemerintah menaruh harapan besar pada perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang pembahasannya kini sudah masuk dalam tahap akhir.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kesepakatan ini akan memberi lonjakan signifikan bagi ekonomi nasional, khususnya di sektor ekspor dan produk domestik bruto (PDB).

Menurut proyeksi pemerintah, IEU-CEPA akan mendorong pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 0,19 persen, serta meningkatkan ekspor Indonesia hingga 57,76 persen dalam tiga tahun pertama implementasi.

“Kalau ekspor kita naik 50 persen itu setara dengan Vietnam ataupun Malaysia tahun ini,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, dikutip astakom.com, Sabtu (14/6).

Angka-angka tersebut bukan proyeksi semata. Airlangga mencontohkan negara tetangga seperti Vietnam dan Singapura, mengalami lonjakan kinerja ekspor yang signifikan setelah menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Lebih dari itu, Indonesia dengan adanya perjanjian dagang IEU-CEPA ini, kata Airlangga, juga dimungkinkan untuk mendapat pembebasan tarif ekspor komoditas unggulan hingga 0 persen.

“Dengan adanya IEU-CEPA, nanti tarif-tarif ekspor komoditas yang unggulan kita yang sekarang bisa 8-12 persen itu bisa turun ke 0 persen,” jelas Airlangga.

Beberapa komoditas unggulan Indonesia yang menjadi andalan di pasar Eropa meliputi kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, produk oleokimia seperti fatty acids, alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat, kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Kini, pembahasan perjanjian dagang IEU-CEPA telah memasuki tahap akhir. Airlangga mengungkapkan bahwa sebagian besar substansi kesepakatan sudah disetujui oleh kedua pihak.

“Saya sudah mendapatkan konfirmasi dari Komisioner Maroš Šefčovič terkait hasil resume rapat yang mereka juga sudah sepakati,” ujar Airlangga.

Perjanjian ini diharapkan segera diumumkan secara resmi oleh Presiden Prabowo dan Presiden Uni Eropa, dengan penandatanganan memorandum dijadwalkan September 2025.

Selanjutnya, proses ratifikasi akan dilakukan oleh 27 negara anggota Uni Eropa dan Indonesia.

Rubrik Sama :

Prabowo Kenang Kwik Kian Gie: Beliau Pertahankan Pasal 33 UUD 1945, Ekonomi Pancasila

astakom, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya salah satu tokoh ekonomi Indonesia, Kwik Kian Gie, saat melayat langsung...

Momen Prabowo Beri Penghormatan Terakhir untuk Kwik Kian Gie: Beliau Banyak Beri Nasihat

astakom, Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto datang untuk melayat ekonom senior sekaligus tokoh nasional Kwik Kian Gie di Rumah Duka Sentosa RSPAD...

Mentan Yakin Rupiah Bisa Tembus Rp1.000 per Dolar AS Jika Hilirisasi Berjalan Sekarang

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan proyeksi ambisius terkait masa depan ekonomi Indonesia.

Menkop: Kopdes/Kel Merah Putih Memasuki Tahap Operasionalisasi, Relaksasi Regulasi Dipercepat

astakom, Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih kini tengah memasuki tahap kedua yaitu pengoperasian dan...
Cover Majalah

Update