astakom, Jakarta – Pemerintah dengan menggandeng investor bakal mendatangkan ribuan sapi bunting ke Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat ketersediaan susu dan daging nasional, sekaligus mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyebut, bahwa impor sapi dalam rangka investasi dari segi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) itu akan dilakukan secara bertahap, mulai pekan depan.
“Kalau enggak salah, minggu depan atau bulan depan akan datang 1.000 hingga 2.000 ekor sapi bunting. Secara bertahap kita terus dorong agar investor mendatangkan sapi hidup sebagai bagian dari investasi,” ujar Sudaryono dalam keterangannya di Jakarta, dikutip astakom.com, Jumat (13/6).
Menurutnya, sapi yang diimpor harus dalam kondisi bunting agar produksi susu bisa maksimal. Strategi ini disebut krusial untuk memenuhi kebutuhan besar susu dalam program MBG.
“Dengan adanya MBG, maka akan dibutuhkan ketersediaan daging dan susu dalam jumlah besar. Oleh karena itu, impor sapi perah bunting menjadi langkah strategis,” jelas Sudaryono.
Diketahui, bahwa populasi sapi perah di Indonesia saat ini berkisar 500.000 ekor. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Kelompok Fungsi Pasca-panen dan Pengolahan Hasil Peternakan Direktorat Hilirisasi Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Maria Nunik Sumartini.
Jumlah populasi sapi perah tersebut, baru mampu memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan susu nasional. Untuk itu, pemerintah menargetkan ketersediaan hingga satu juta ekor sapi dalam empat tahun mendatang. Sehingga, target produksi susu di tahun 2029 dapat terpenuhi.