astakom, Tokyo – Laut Pasifik kembali memanas setelah kapal induk Tiongkok Liaoning beserta rombongan kapal perang memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang pada Sabtu malam (7/6).
Langkah ini memicu kekhawatiran serius di Tokyo terkait manuver militer Beijing yang semakin berani di kawasan Indo-Pasifik.
Baca juga
Mengutip laporan The Guardian, Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi bahwa kapal induk Liaoning ditemani dua kapal perusak rudal serta satu kapal logistik, terdeteksi memasuki perairan ZEE Jepang.
Setelah keberadaannya terdeteksi, rombongan kapal tersebut keluar dari wilayah tersebut untuk menggelar latihan militer yang melibatkan jet tempur dan helikopter.
“Militer China tampaknya tengah mengasah kemampuan operasional jarak jauhnya,” ujar Sekretaris Kabinet Utama Yoshimasa Hayashi dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Kamis (12/6).
Namun, Hayashi tidak menjelaskan apakah Jepang telah menyampaikan protes diplomatik secara resmi atas insiden ini.
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan tugas peringatan dan pengawasan di laut dan udara,” tambahnya.
Sebagai respon cepat, Angkatan Laut Jepang mengerahkan kapal perusak JS Haguro guna memantau pergerakan armada kapal induk Tiongkok tersebut.
Insiden ini terjadi sekitar 300 km barat daya Pulau Minamitori, sebuah pulau paling timur Jepang yang meskipun tak berpenghuni, memiliki nilai strategis tinggi karena kekayaan logam tanah jarang di sekitarnya.
Pulau Minamitori dijaga ketat oleh pasukan pertahanan dan badan meteorologi Jepang, mengingat pentingnya pulau ini secara geopolitik maupun geologis.
Langkah agresif ini menambah daftar kekhawatiran Jepang dan sekutunya, terutama Amerika Serikat, terhadap meningkatnya kehadiran militer China di kawasan perairan sekitar Jepang dan Taiwan.
Tahun lalu, armada kapal induk yang sama juga dilaporkan berlayar melalui pulau-pulau selatan Jepang, bahkan masuk ke perairan dekat Taiwan dalam latihan yang dinilai provokatif.
Ketegangan antara Tokyo dan Beijing memang telah berlangsung lama, terutama terkait sengketa atas Kepulauan Senkaku, yang diklaim Tiongkok dengan nama Diaoyu. Namun, ini adalah pertama kalinya kapal induk China secara terang-terangan masuk ke dalam ZEE Jepang.
Langkah militer ini dinilai sebagai sinyal kuat Beijing untuk mempertegas pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik, sekaligus menguji ketahanan dan kesiapsiagaan Jepang menghadapi kemungkinan eskalasi di masa depan.
Dengan dinamika geopolitik yang terus berubah, kawasan ini kini kembali menjadi pusat perhatian dunia.