astakom, Jakarta – Holding BUMN Industri Pertahanan, DEFEND ID, tampil memukau di ajang bergengsi Indo Defence 2024 Expo & Forum yang digelar pada 11–14 Juni di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan DEFEND ID hadir sebagai simbol kekuatan baru industri pertahanan nasional.
Baca juga
Dipimpin Prof. Joga Dharma Setiawan sebagai Direktur Utama PT Len Industri (Persero) sekaligus Direktur Utama, Holding DEFEND ID menempati booth Hall A279.
DEFEND ID yang beranggotakan PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding, bersama PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), PT PAL Indonesia, dan PT Dahana mengusung semangat Strong, Independent, Competitive sebagai wujud nyata sinergi dan transformasi industri pertahanan Indonesia.
“Bersama, kami membawa satu visi besar yaitu mengantar Indonesia masuk dalam jajaran 50 besar industri pertahanan dunia. Indo Defence 2024 Expo & Forum menjadi panggung penting untuk memperluas jejaring kerja sama internasional, serta memperkuat penetrasi kami di pasar dalam negeri,” ujar Joga Dharma dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Kamis (12/6).
Teknologi Mutakhir dari Darat, Laut, hingga Udara
PT Len Industri (Persero) menampilkan sistem lintas platform berbasis network centric warfare melalui inovasi seperti Len Navysys Intercom M2, NCS Link ID, CMS/FCS, SII, hingga IMINT.
Sorotan utama termasuk motor listrik SPRINT Len untuk operasi militer senyap, serta Becak Listrik Len yang mendapat perhatian khusus dari Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai bagian dari konsep pertahanan rakyat semesta.
Di lini senjata dan amunisi, PT Pindad memperkenalkan inovasi terbaru seperti senapan serbu SS3-M1, senjata anti-drone SPS-1, senjata amfibi SS Amphibious, serta Senapan Mesin Berat SM5-A1.
Selain itu, kendaraan taktis elektrik Pandu 4×4 menjadi perhatian utama: sebuah kendaraan berbasis baterai listrik NMC dengan kecepatan hingga 100 km/jam dan jarak tempuh 400 km.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI), bersama anak usahanya PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP), membawa sederet inovasi kedirgantaraan seperti CN235-220 Special Mission, Bell 412 untuk Anti-Submarine Warfare (ASW), hingga UAV Wulung dan UAV MALE.
Produk-produk ini menandai kesiapan PTDI sebagai ujung tombak kemandirian teknologi dirgantara nasional.
Dari sektor kemaritiman, PT PAL Indonesia menghadirkan kapal Frigat, Kapal Cepat Rudal (KCR), kapal selam Scorpene, serta Landing Platform Dock (LPD) 163 dan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS).
PT PAL juga memamerkan kemampuannya sebagai sistem integrator platform dan Sewaco serta proyek pemeliharaan strategis kapal perang TNI.
Sementara itu, PT Dahana menyajikan kekuatan berbasis energi tinggi melalui produk seperti RAJATA (Drone Kamikaze), Rudal Merapi, SLT, RHAN 450, dan BNT 250.
Dahana juga memperkenalkan solusi peledakan terpadu seperti Dayagel Extra, Dahana Prill, Danfo, hingga Shaped Charges, sebagai bentuk kesiapan mendukung operasional TNI dan industri eksplosif nasional.
Sinergi Nasional Menuju Kemandirian Alutsista
Partisipasi DEFEND ID kali ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga menandai keseriusan dalam mendukung modernisasi Alutsista TNI dan kemandirian industri pertahanan berbasis rantai pasok nasional.
Dengan membentangkan kekuatan teknologi dari darat, laut, dan udara, DEFEND ID tampil sebagai garda depan Indonesia menuju industri pertahanan yang tangguh, independen, dan kompetitif di panggung global.