astakom, Bogor – Suasana penuh kehangatan dan rasa hormat meliputi acara peresmian Kampus Bhinneka Tunggal Ika Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Selasa (11/6).
Hadir dua sosok tokoh besar Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga
Keduanya yang merupakan alumni akademi militer yang sama, berdiri berdampingan sebagai sosok pemimpin.
Kehadiran SBY di acara peresmian ini bukan tanpa makna. Ia adalah penggagas sekaligus pendiri Unhan 15 tahun silam, ketika masih menjabat sebagai Presiden.
Namun, kali ini ia hadir sebagai tamu kehormatan yang mendapatkan undangan dari Prabowo untuk hadir.
“20 menit yang lalu, saya didaulat oleh Bapak Presiden untuk memberikan sepatah dua patah kata pada acara sore hari ini. Karena perintah dari Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia, saya hanya mengatakan siap,” ucap SBY.
Dengan penuh kebanggaan, SBY menyampaikan apresiasinya terhadap Prabowo yang telah mengembangkan Unhan hingga menjadi institusi unggul seperti sekarang.
“Ungkapan kami adalah terima kasih, Bapak Presiden. Kami bangga, kami bersyukur karena Bapak Presiden Prabowo mengembangkan kampus dan universitas ini hingga keadaan yang sangat membanggakan,” kata SBY.
Sementara itu, dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto membalas dengan kisah personal yang menghangatkan suasana. Ia mengenang masa-masa menjadi taruna bersama SBY.
“Keluar beliau tahun 73, karena almamater waktu itu sangat peduli sama saya, sangat cinta sama saya, saya ditambah pendidikan satu tahun,” ujar Prabowo, disambut tawa dan tepuk tangan.
Candaan itu mencairkan suasana, menunjukkan kedekatan dua tokoh yang kini sama-sama pernah memegang tampuk kekuasaan tertinggi di republik ini.
Momen ini menjadi pengingat akan satu tujuan besar yang mereka emban mencetak generasi pemimpin yang tak hanya tangguh di bidang militer, tetapi juga berbakti untuk bangsa.
Dengan latar belakang yang sama sebagai prajurit dan kini sebagai pemimpin negara, Prabowo dan SBY berdiri di tengah kampus yang menjadi simbol sinergi ilmu, patriotisme, dan masa depan Indonesia.