astakom, Jakarta – Puncak ibadah haji 2025 telah berlalu. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan rasa syukur sekaligus permohonan maaf kepada para jemaah haji Indonesia atas sejumlah kendala yang terjadi selama fase krusial di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Alhamdulillah seluruh tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sudah selesai. Kita bersyukur tahapan Armuzna berjalan dengan baik. Seluruh jemaah haji Indonesia telah mengikuti wukuf di Arafah,” ujar Menag dalam konferensi pers, dikutip astakom.com, Rabu (11/6).
Baca juga
Namun, di balik kelancaran umum itu, Menag mengakui masih ada beberapa catatan penting. Beberapa jemaah, termasuk pasangan suami istri, anak dan orang tua, serta lansia dengan pendamping, sempat terpisah hotel saat di Makkah.
Di Arafah, sejumlah jemaah menghadapi kendala dalam penempatan tenda. Dan yang paling terasa, proses evakuasi dari Muzdalifah mengalami keterlambatan hingga 40 menit dari waktu yang ditargetkan.
“Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf. Kemacetan dan keterlambatan proses evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami oleh jemaah haji Indonesia, tapi juga negara lainnya yang melintas pada jalur taraddudi yang sama,” jelas Menag.
Meski begitu, Menag menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ia menyebutkan adanya peningkatan fasilitas, mulai dari infrastruktur tenda, pasokan air, hingga layanan kesehatan yang dinilai lebih memadai.
“Alhamdulillah angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jemaah haji kembali ke negara masing-masing,” tambahnya.