astakom, Mojokerto — Menteri Kebudayaan (Menbud) Republik Indonesia, Fadli Zon meresmikan Galeri Soekarno Kecil di Sekolah Dasar Negeri Purwotengah, kota Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (10/6).
Dalam sambutannya, Menbud menyampaikan bahwa kehadiran galeri ini bukan hanya sebagai penanda ruang sejarah, tetapi juga sebagai bagian dari upaya memperkaya narasi, literasi, dan edukasi publik mengenai sejarah dan budaya Indonesia, khususnya sosok Soekarno di masa kecil.
Baca juga
“Masa kecil adalah masa-masa pembentukan karakter, pikiran, dan kepercayaan seseorang. Dan masa-masa Bung Karno berada di Mojokerto adalah masa yang sangat penting bagi pembentukan karakter beliau yang kelak menjadi proklamator dan pemimpin bangsa kita,” ungkap Fadli Zon di hadapan para undangan.
Peresmian Galeri Soekarno Kecil bertepatan dengan momen penting menjelang peringatan 80 tahun Indonesia merdeka.
Fadli Zon menegaskan bahwa tonggak sejarah seperti ini penting dihadirkan agar generasi masa kini tidak kehilangan arah di tengah derasnya arus informasi global.
“Sejarah memberikan jati diri, identitas, dan memori kolektif bagi kita sebagai sebuah bangsa. Tanpa narasi sejarah yang kuat, kita akan kehilangan koordinat di tengah arus informasi era globalisasi ini,” ujarnya.
Galeri Soekarno Kecil dibangun untuk memperkenalkan kisah masa kecil Bung Karno selama 8,5 tahun tinggal di Mojokerto.
Galeri ini menampilkan elemen edukatif dan budaya seperti visualisasi kisah hidup Bung Karno dalam bentuk berbagai foto, audio visual, serta replika.
Kehadiran galeri ini memperkuat posisi Mojokerto sebagai kota bersejarah yang tidak hanya berkaitan dengan kejayaan Majapahit, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan hidup tokoh penting bangsa.
“Wilayah ini bukan hanya sebagai warisan Majapahit yang luar biasa, tetapi juga tempat yang membentuk karakter Bung Karno. Ini adalah kontribusi besar dari Mojokerto dalam sejarah bangsa kita,” tambah Fadli.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas perhatian Kementerian Kebudayaan. Ia berharap galeri ini dapat menjadi pusat edukasi sejarah dan memperkuat identitas lokal.
“Galeri ini merupakan upaya bersama dalam melestarikan dan mempromosikan sejarah serta budaya bangsa, khususnya terkait dengan kehidupan dan perjuangan Bung Karno di masa kecil,” ujar Ika.
Ika menambahkan bahwa galeri ini diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata edukatif unggulan di Mojokerto.
“Saya berharap anak-anak, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat datang ke galeri ini untuk menyelami sejarah dan mendapatkan inspirasi dari perjuangan Bung Karno,” pungkasnya.