astakom, Jakarta – Di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks, negara-negara peserta Western Pacific Naval Symposium (WPNS) kembali mengukuhkan komitmennya untuk memperkuat kerja sama maritim di kawasan Indo-Pasifik dalam pertemuan di Jakarta pada hari Sabtu (7/6).
Forum WPNS Workshop 2025 yang digelar pada 2–6 Juni 2025 di Victoria, Kanada, dan diikuti oleh 20 negara anggota serta pengamat WPNS, termasuk delegasi dari TNI Angkatan Laut.
Baca juga
Delegasi TNI AL dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Alfred Daniel Matthews, selaku Paban V Straops dan Diplomasi Sopsal, yang turut didampingi oleh Mayor Laut (P) Anugrah Aldino Putra, Pabanda Multilateral Ban V Sopsal.
Dalam forum tersebut, Royal Canadian Navy selaku tuan rumah menyoroti pentingnya kolaborasi antarnegara dalam menjaga kelestarian kehidupan maritim melalui inisiatif Ocean Collaboration yang berfokus pada tiga pilar utama: Understand, Promote, dan Support.
Ketiga pilar ini menekankan pentingnya saling pengertian, promosi nilai-nilai maritim bersama, serta dukungan aktif antar angkatan laut.
TNI AL juga turut aktif menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah dalam beberapa agenda strategis WPNS mendatang. Di antaranya, WPNS Junior Officer Interaction Program (JOIP) 2025 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2025 di Surabaya.
Tak hanya itu, Indonesia juga dipercaya menjadi tuan rumah WPNS MCMEX/DIVEX 2028 serta WPNS Naval Medicine Seminar 2029.
WPNS Workshop 2025 menjadi forum penting dalam memperkuat Confidence Building Measures (CBM) antarnegara di kawasan.
Beberapa poin rekomendasi strategis berhasil disepakati untuk dibawa pada WPNS Workshop 2026 dan 20th WPNS Symposium yang akan diselenggarakan di Tahiti Island, French Polynesia pada tahun 2026.
Kehadiran aktif TNI AL dalam forum WPNS mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas maritim regional, sekaligus mengukuhkan peran diplomasi pertahanan dalam mempererat kerja sama internasional di tengah tantangan kawasan Indo-Pasifik yang terus berkembang.