Senin, 9 Jun 2025
Senin, 9 Juni 2025

Wamentan Klarifikasi Kedatangan 184 Ribu Ekor Sapi: Bukan Pengadaan Pemerintah

astakom, Jakarta — Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, memberikan penegasan terkait rencana masuknya 184 ribu ekor sapi ke Indonesia yang belakangan menimbulkan sejumlah kesalahpahaman.

Ia menekankan bahwa kedatangan sapi-sapi tersebut bukan merupakan pengadaan oleh pemerintah yang menggunakan dana APBN, tetapi merupakan investasi pihak swasta.

“Itu bukan pengadaan pemerintah, jadi pemerintah tidak pakai APBN beli sapi, salah. Ya itu tolong jangan sampai keliru ya,” ujar Sudaryono, seperti dikutip astakom.com mengutip unggahan media sosial resminya, Senin (9/6).

Ia menjelaskan bahwa rencana tersebut merupakan bagian dari skema investasi swasta, di mana pihak-pihak yang berminat—baik dari dalam maupun luar negeri—diberi kesempatan untuk membawa masuk sapi indukan hidup ke Indonesia sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi nasional.

“Nah jadi ini saya jelaskan, itu adalah investasi. Jadi orang boleh mendatangkan sapi indukan ke Indonesia, berinvestasi, boleh perusahaan lokal, boleh koperasi, boleh perorangan, boleh perusahaan asing, boleh berinvestasi, membawa sapi hidup ke Indonesia,” terang Sudaryono.

Terkait asal negara pengiriman, Sudaryono menegaskan bahwa selama negara asal disetujui secara regulasi, maka pengiriman sapi diperbolehkan. Ia mencontohkan beberapa negara yang selama ini menjadi mitra pengadaan hewan ternak.

“Sumbernya terserah. Selama negara itu disetujui untuk didatangkan. Misalnya Australia, New Zealand, Brazil boleh. Brazil kan sapinya sapi tropis, jadi so far mungkin apa, penyesuaiannya tidak terlalu sulit,” jelasnya.

Lebih jauh, Sudaryono mengaitkan kebijakan ini dengan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah.

Program ini diproyeksikan akan meningkatkan konsumsi protein nasional secara signifikan. Oleh karena itu, ia menilai penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor daging dan memperkuat produksi dalam negeri.

“Jadi MBG ini kan men-trigger konsumsi protein khususnya kan jadi besar ya. Nah kita ingin ya protein yang besar ini jangan sampai dipenuhi dari impor dong. Ya kan, itu kan gak ada, itu bikin kaya orang lain ya kan,” jelas Sudaryono.

Wamentan menambahkan, Indonesia harus Swasembada pangan. ” Jadi harus, harus swasbada. Nah ini indukan yang kita datangkan itu dalam rangka kita maunya swasbada,” tutupnya.

Rubrik Sama :

Kemenhub-Kemenpar Sepakat: Kebijakan Diskon Tarif Transportasi untuk Gerakkan Ekonomi

astakom, Jakarta – Diskon tiket transportasi dan tarif tol menjadi paket stimulus berbasis konsumsi domestik untuk meningkatkan mobilitas wisatawan nusantara (wisnus) selama liburan sekolah...

Hadirkan Liburan Nyaman dan Menyenangkan, KAI Layani Lebih 6,1 Pelanggan

astakom, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama seluruh entitas anak usahanya (KAI Group) melayani 6.143.594 pelanggan selama masa libur panjang memperingati Kenaikan...

Diskon Tarif, KAI Perkuat Akselerasi Ekonomi Nasional lewat Transportasi Kereta Api

astakom, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan program diskon tarif sebesar 30 persen untuk perjalanan Kereta Api Ekonomi non-subsidi pada periode 5...

KRL CLI 125 Resmi Meluncur: Perjalanan Bogor–Cikarang Kini Lebih Nyaman dan Inklusif

astakom, Jakarta — Kabar gembira bagi para komuter pengguna Kereta Rel Listrik (KRL), khususnya di jalur Bogor dan Cikarang. Dua lintasan terpadat di wilayah Jabodetabek...
Cover Majalah

Update