Jumat, 12 Sep 2025
Jumat, 12 September 2025

Wamentan Klarifikasi Kedatangan 184 Ribu Ekor Sapi: Bukan Pengadaan Pemerintah

astakom, Jakarta — Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, memberikan penegasan terkait rencana masuknya 184 ribu ekor sapi ke Indonesia yang belakangan menimbulkan sejumlah kesalahpahaman.

Ia menekankan bahwa kedatangan sapi-sapi tersebut bukan merupakan pengadaan oleh pemerintah yang menggunakan dana APBN, tetapi merupakan investasi pihak swasta.

“Itu bukan pengadaan pemerintah, jadi pemerintah tidak pakai APBN beli sapi, salah. Ya itu tolong jangan sampai keliru ya,” ujar Sudaryono, seperti dikutip astakom.com mengutip unggahan media sosial resminya, Senin (9/6).

Ia menjelaskan bahwa rencana tersebut merupakan bagian dari skema investasi swasta, di mana pihak-pihak yang berminat—baik dari dalam maupun luar negeri—diberi kesempatan untuk membawa masuk sapi indukan hidup ke Indonesia sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi nasional.

“Nah jadi ini saya jelaskan, itu adalah investasi. Jadi orang boleh mendatangkan sapi indukan ke Indonesia, berinvestasi, boleh perusahaan lokal, boleh koperasi, boleh perorangan, boleh perusahaan asing, boleh berinvestasi, membawa sapi hidup ke Indonesia,” terang Sudaryono.

Terkait asal negara pengiriman, Sudaryono menegaskan bahwa selama negara asal disetujui secara regulasi, maka pengiriman sapi diperbolehkan. Ia mencontohkan beberapa negara yang selama ini menjadi mitra pengadaan hewan ternak.

“Sumbernya terserah. Selama negara itu disetujui untuk didatangkan. Misalnya Australia, New Zealand, Brazil boleh. Brazil kan sapinya sapi tropis, jadi so far mungkin apa, penyesuaiannya tidak terlalu sulit,” jelasnya.

Lebih jauh, Sudaryono mengaitkan kebijakan ini dengan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah.

Program ini diproyeksikan akan meningkatkan konsumsi protein nasional secara signifikan. Oleh karena itu, ia menilai penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor daging dan memperkuat produksi dalam negeri.

“Jadi MBG ini kan men-trigger konsumsi protein khususnya kan jadi besar ya. Nah kita ingin ya protein yang besar ini jangan sampai dipenuhi dari impor dong. Ya kan, itu kan gak ada, itu bikin kaya orang lain ya kan,” jelas Sudaryono.

Wamentan menambahkan, Indonesia harus Swasembada pangan. ” Jadi harus, harus swasbada. Nah ini indukan yang kita datangkan itu dalam rangka kita maunya swasbada,” tutupnya.

Feed Update

Langkah Rahayu Saraswati Mundur dari DPR Tunjukkan Kedewasaan Politik yang Langka

astakom.com, Jakarta - Keputusan politisi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati yang mengundurkan diri dari jabatan anggota DPR RI periode 2024-2029 menuai pujian dari sejumlah pihak....

57 Persen Warga Alami Masalah Gigi, Kemenkes Imbau Ikut Pengobatan Gratis di Puskesmas

astakom.com, Jakarta – Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar di...

Prabowo Tambah Lagi 65 Sekolah Rakyat Oktober: Anak-anak Putus Sekolah Kita Tarik!

astakom.com, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pada Oktober 2025 mendatang akan ada tambahan 65 sekolah rakyat lagi yang akan dia resmikan, sehingga...

Prabowo Sebut Sekolah Berkualitas akan Jangkau Juga Anak-anak Keluarga Miskin Desil 2 hingga 5

astakom.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memperluas jangkauan Sekolah Rakyat yang berkualitas bukan hanya bagi kelompok ekonomi terbawah desil 1...

Terkini

Viral

Videos