astakom, Jakarta — Lautan manusia kembali membanjiri Makkah. Ribuan jemaah dari berbagai penjuru dunia yang menunaikan Nafar Awal telah menyelesaikan lontar jumrah dan kini bergerak menuju puncak akhir ibadah haji, yakni thawaf Ifadah di Masjidil Haram.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi menyampaikan bahwa kondisi Masjidil Haram akan berada dalam kepadatan ekstrem selama dua hari ke depan, tepatnya 12–13 Zulhijjah 1446 H.
Baca juga
Untuk itu, ia meminta jemaah untuk bertahanlah di hotel selama dua hari tersebut. Imbauan ini disampaikan demi keselamatan jemaah, khususnya jemaah haj lanjut usia (lansia).
“Kondisi Masjidil Haram dalam dua hari ke depan sangat padat oleh jemaah yang menunaikan Thawaf Ifadah. Kami imbau jemaah haji Indonesia tetap berada di hotel dua hari ke depan, 12 sampai 13 Zulhijjah 1446 H,” terang Muchlis dalam keterangan pers yang diterima astakom.com, Senin (9/6).
Imbauan ini bukan tanpa alasan. Jutaan jemaah dari seluruh dunia akan berebut waktu dan ruang untuk menyelesaikan Thawaf Ifadah. Dalam situasi yang penuh sesak ini, sedikit kelengahan bisa berakibat fatal.
Adapun Nafar Awal sendiri merupakan pilihan bagi jemaah yang kembali dari Mina ke Makkah pada 12 Zulhijjah sebelum matahari terbenam. Sementara Nafar Tsani memilih menunda kepulangan hingga 13 Zulhijjah.
Setelah tiba di Makkah, semua jemaah akan menuntaskan ibadah haji dengan melaksanakan Thawaf Ifadah, yakni sebuah ritual yang penuh makna, sekaligus penuh tantangan karena padatnya kerumunan.
Atas dasar itu, PPIH Arab Saudi mengeluarkan serangkaian imbauan khusus:
- Setelah melontar jumrah, jemaah diminta langsung kembali ke hotel masing-masing dan tidak menuju Masjidil Haram karena sangat padat.
- Jemaah agar tetap berada di hotel selama 12 – 13 Zulhijjah 1446 H (tidak keluar) untuk menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.
- Laksanakan salat di masjid terdekat atau musalla hotel untuk menghindari kepadatan di area Masjidil Haram.
- Ketua kloter, ketua rombongan, dan petugas haji agar mengawal pelaksanaan imbauan ini dan mengingatkan jemaah secara persuasif.
“Imbauan ini sesuai arahan Kementerian Haji dan Umrah,” tegas Muchlis.
“Mohon kerja sama semua pihak. Masjidil Haram saat ini sedang sangat padat. Keselamatan jemaah adalah prioritas utama,” tandasnya.