astakom, Jakarta– Pengurus Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) baru memulai menyembelih hewan kurban hari ini, Sabtu, (7/6). Ada 55 ekor sapi dan 81 ekor kambing yang akan disembelih.
“Kita baru mulai pemotongan hari ini karena kemarin kan Jumat. Kalau hari Jumat itu waktunya sempit. Jadi belum selesai dipotong hewan kurbannya, ini harus salat Jumat. Apalagi di Istiqlal jamaah sangat banyak. Jadi kami memilih hari Sabtu ini agar waktunya lebih panjang,” kata Plt Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal Mulawarman Hannase dikutip astakom.com, Sabtu (7/6).
Baca juga
Selain sapi kurban milik Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Masjid Istiqlal juga menyembelih hewan kurban dari pejabat negara lainnya. Contohnya, hewan kurban milik Ketua MPR RI, Kapolri, hingga dari berbagai kementerian.
“Ada dari Ketua MPR, ada dari Kapolri, ada dari Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, ada dari tokoh-tokoh, ada dari BUMN, perusahaan, ada dari perusahaan-perusahaan, banyak,” ungkap Mulawarman.
Sebelum disembelih, hewan-hewan kurban tersebut telah dipastikan dalam kondisi sehat. Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi DKI Jakarta juga memastikan bahwa hewan yang datang telah diperiksa dan bisa disembelih.
“Selanjutnya mempersiapkan panitia jagal, tim jagal kita banyak karena banyak yang harus kita potong. Jadi membutuhkan banyak tim,” ucap Mulawarman.
Mulawarman mengungkap panitia tim jagal dalam pemotongan hewan kurban kali ini berjumlah lebih dari 100 orang. Sekitar 50 orang bertugas sebagai petugas jagal dan dibantu petugas distribusi.
“Kalau target kami sehari mungkin nanti sekitar jam 2 atau jam 3 selesai. Kalau tahun-tahun sebelumnya sehari sudah selesai untuk proses penyembelihan dan pendistribusiannya,” Ujarnya.
Setelah disembelih, semua hewan kurban akan didistribusikan ke yayasan yang bermitra dengan Masjid Istiqlal. Tahun ini, pihak Masjid Istiqlal tidak lagi membagikan kupon kepada masyarakat.
“Kita distribusi ke yayasan-yayasan, bermitra dengan berbagai macam yayasan. Ada yayasan pendidikan, yayasan majelis taklim, yatim piatu. Jadi tidak membagikan kupon langsung. Ini untuk menghindari antre dan menghindari kredit di Istiqlal oleh masyarakat,” tutup Mulawarman.