astakom, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan dengan tegas, bahwa dalam dunia yang semakin terkoneksi dan serba digital, Indonesia menolak untuk menjadi bangsa tertinggal.
Hal itu disampaikan Airlangga di hadapan para pemimpin dunia dalam sesi ke-5 OECD Ministerial Council Meeting (MCM) bertajuk “Leveraging the Digital Economy to Drive Growth for Shared Prosperity” di Paris, pada Rabu (4/6).
Baca juga
Airlangga menyampaikan komitmen kuat Indonesia dalam memanfaatkan potensi besar ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan yang tidak hanya cepat tetapi juga merata dan berkelanjutan.
“Pendidikan dan pelatihan digital merupakan fondasi utama untuk memastikan Indonesia siap menghadapi era teknologi masa depan,” tegasnya, dikutip astakom.com, Kamis (5/6).
Di tengah forum internasional itu, Airlangga membawa semangat ‘Indonesia Makin Cakap Digital’, sebuah program pemberdayaan 50 juta masyarakat dari seluruh provinsi untuk ikut dalam ekonomi digital. Bukan sebagai penonton, tapi sebagai pelaku.
Angka-angka pun disampaikan olehnya dengan lantang, seperti ekonomi digital Indonesia yang kini bernilai USD90 miliar dan diproyeksikan melonjak hingga USD360 miliar pada 2030. Lebih dari itu, Airlangga menggarisbawahi pertumbuhan yang tidak hanya cepat, tetapi juga merata dan berkelanjutan.
“Inklusi digital bukan hanya soal akses, tapi juga pemberdayaan agar seluruh lapisan masyarakat bisa berpartisipasi aktif di ekonomi digital,” tuturnya.
Airlangga juga memaparkan tiga strategi besar Indonesia, yakni kemitraan OECD–ASEAN dalam tata kelola data dan kecerdasan buatan, program kesiapan FDI digital, serta harmonisasi standar digital.
Dalam forum itu, Airlangga tidak hanya berbicara soal teknologi, tapi tentang harapan dunia yang lebih adil. “Melalui kolaborasi global, kita dapat mewujudkan ekonomi digital yang tidak hanya maju, tetapi juga adil dan ramah lingkungan,” tutupnya penuh optimisme.
Dukungan OECD terhadap proses aksesi Indonesia juga menambah energi baru bagi komitmen Tanah Air untuk terus aktif di panggung global. Tidak hanya sebagai negara dengan pasar besar, tetapi juga sebagai role model bagi Global South dalam transformasi digital yang berpihak pada rakyat.