astakom, Jakarta – Di tengah teriknya Arafah dan padatnya tenda-tenda Mina yang penuh oleh jutaan jemaah dari seluruh penjuru dunia, ada secercah haru dan rasa syukur yang begitu dalam dari jemaah haji Indonesia.
Untuk pertama kalinya, Indonesia diizinkan menghadirkan ambulans sendiri di tengah kawasan paling krusial dalam puncak ibadah haji, yakni Arafah dan Mina.
Baca juga
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar pun menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Arab Saudi atas keputusannya memberikan kemudahan luar biasa kepada para jemaah haji Indonesia.
“Sebetulnya, tidak boleh ada ambulans yang masuk ke area tenda Arafah dan Mina, kecuali milik Arab Saudi. Tapi setelah kita lobi, kita diizinkan untuk menyediakan ambulans sendiri,” ungkapnya penuh haru, dikutip astakom.com, Kamis (4/6).
Menag menegaskan, keistimewaan ini hanya diberikan kepada Indonesia. Sehingga menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk perhatian serius dari Arab Saudi kepada Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah jemaah terbanyak di dunia.
Terlebih lagi, banyak jemaah haji Indonesia yang masuk kategori lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi, yang sejatinya membutuhkan penanganan medis cepat saat wukuf di Arafah dan melontar jumrah di Mina.
“Kami sangat berterima kasih atas kemurahan hati Pemerintah Arab Saudi. Ini menunjukkan hubungan yang luar biasa erat dan penuh empati antara dua bangsa muslim,” ujar Menag.
Tentu, keistimewaan ini adalah cerminan dari diplomasi yang tulus, persaudaraan yang kuat, dan komitmen kuat kedua negara untuk melayani tamu Allah dengan sepenuh hati.