astakom, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak para pengusaha muslim untuk turut membangkitkan ekonomi umat dengan memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai fondasi ekonomi nasional.
Menurutnya, dukungan konkret dari pengusaha muslim terhadap UMKM dapat menjadi manifestasi nyata penyebaran semangat berwirausaha di tengah masyarakat.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Hal itu disampaikan Mendag saat memberikan pidato kunci dalam acara Silaturahmi Nasional Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) yang digelar di Jakarta, pada Rabu (4/6).
“Salah satu hal yang kami dorong adalah agar UMKM dapat berkembang dengan baik. Negara kita punya potensi besar dan semangat berdagang yang sudah ada sejak lama,” kata Mendag, dikutip astakom.com, Kamis (5/6).
Menurutnya, UMKM juga perlu terus didorong untuk menguasai pasar dalam negeri yang sangat besar. Ia menegaskan bahwa daya saing, terutama dari sisi kualitas produk, menjadi kunci utama agar konsumen semakin yakin terhadap produk lokal.
“Kalau kita punya barang lokal yang (berkualitas) bagus, kita sudah merasa nyaman,” ujarnya.
Kementerian Perdagangan juga menjalankan berbagai program strategis untuk mendukung UMKM agar lebih mudah diakses oleh konsumen domestik. Salah satunya melalui program Pengamanan Pasar Dalam Negeri.
“Kami (Kemendag) fasilitasi melalui kerja sama dengan lokapasar (marketplace), mal, toko serba ada (department store), dan ritel modern,” ungkapnya.
Mendag menjelaskan, pembangunan ekosistem ini dilakukan pihaknya dengan mendekati saluran pemasaran agar produk-produk dalam negeri bisa menemukan pembelinya.
Selain mendorong UMKM di dalam negeri, Kemendag juga menginisiasi program UMKM BISA Ekspor yang membuka peluang pelaku UMKM menembus pasar internasional melalui jaringan perwakilan perdagangan (perwadag) Indonesia di luar negeri.
“Kami tunggu (para pengusaha HPN), terutama bagi yang ingin ekspor. Silakan persiapkan produk Bapak dan Ibu dengan baik, sehingga para pembeli akan suka dengan produk-produk kita,” tandas Mendag.