Kamis, 31 Jul 2025
Kamis, 31 Juli 2025

Presiden Prabowo Terima Laporan Menkes Terkait Covid-19 dan Capaian Program Kesehatan

astakom, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melapor kepada Presiden Prabowo Subianto terkait perkembangan isu Kesehatan nasional mulai dari situasi Covid-19 hingga program cek Kesehatan gratis, di Istana Merdeka, Selasa (3/6).

”Lapor terkait perkembangan Covid-19, dan perkembangan isu Kesehatan nasional seperti cek gesehatan gratis,” ujar Budi, seperti dikutip astakom.com dalam keterangan tertulis.

Budi menegaskan, meskipun terjadi peningkatan kasus Covid-19, masyarakat diimbau untuk tidak panik. ”Tapi ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” ucap Menkes.

Dalam kesempatan tersebut, Budi juga menyampaikan perkembangan program prioritas pembangunan 66 rumah sakit baru. Ia menjelaskan bahwa target lima tahun kini dipercepat menjadi dua tahun dengan 32 rumah sakit dibangun tahun 2025.

“Tahun ini rencananya 32, tahun depan 34. Dari 32 ini, 16 sudah groundbreaking. Jadi diharapkan bisa selesai tahun ini. Nah sisanya akan di-groundbreaking segera. Cuma ada sedikit realokasi anggaran yang butuh persetujuan dari beliau. Tadi beliau juga sudah menyetujui. Nggak nambah anggaran, tapi perpindahan post-anggaran untuk quick win yang pertama itu,” jelas Menkes.

Terkait dengan program cek kesehatan gratis yang menjadi bagian dari program presiden pada bidang Kesehatan, ia juga menyebut hal itu menunjukkan kemajuan signifikan.

”Hingga awal Juni 2025, sebanyak 7,8 juta warga Indonesia telah menerima layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Dan seharinya itu 200 ribu. Jadi per bulan itu antara 5 jutaan lah orang yang cek kesehatan gratis,” terang Menkes.

Program ini, menurutnya, akan diperluas ke lingkungan sekolah mulai bulan ini dan bulan depan, dengan target jangkauan hingga 50 juta warga Indonesia.

Kepada Presiden, Menkes juga menyampaikan sejumlah permasalahan yang dapat teridentifikasi selama proses cek kesehatan gratis.

“Saya bilang kalau di bayi itu ada masalah jantung kongenital. Jadi cacat jantung bawaan itu tinggi. Kalau balita itu masalah gigi ternyata yang tinggi. Kalau dewasa itu masalahnya darah tinggi dan diabetes. Lansia juga,” katanya.

Menteri Kesehatan juga melaporkan perkembangan positif dalam skrining penyakit menular tuberkolosis (TBC). Dengan tersedianya alat deteksi yang lebih murah dan banyak, Menkes menyampaikan bahwa proses identifikasi dini dapat dilakukan lebih luas.

“Dari 1 juta diharapkan bisa kena semua, bisa teridentifikasi supaya bisa dimulai pengobatan. Kita juga cerita rezim pengobatan yang baru kan sekarang sudah jauh lebih murah. Kita juga sudah terapkan yang baru,” tutupnya.

Rubrik Sama :

Menteri PPPA : PUSPAGA Harus Jadi Garda Terdepan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

astakom, Pasuruan - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya penguatan fungsi keluarga dan optimalisasi peran Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)...

Beasiswa Komdigi-Chevening Jadi Langkah Strategis Cetak Pemimpin Masa Depan

astakom, Jakarta - Kemitraan antara Kementerian Komunikasi dan Digital dan Chevening menjadi langkah strategis dalam mencetak pemimpin masa depan Indonesia. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital...

Peringati Hari Anti TPPO, Kemen PPPA dan IOM: “Kita Semua Bisa Lawan TPPO”

astakom, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama International Organization for Migration (IOM) serta sejumlah mitra pembangunan, kementerian/lembaga, meluncurkan kampanye...

Pemerintah Dorong ASN Jadi Kreator Digital Lewat Gen Matic 

astakom, Jakarta — Pemerintah mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) semakin melek teknologi melalui program Gen Matic ASN yang diinisiasi Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf). Program...
Cover Majalah

Update