Kamis, 5 Jun 2025
Kamis, 5 Juni 2025

BI: Inflasi Tetap Aman Hingga 2026, Deflasi Mei Jadi Sinyal Positif

astakom, Jakarta – Bank Indonesia (BI) optimistis inflasi Indonesia akan tetap terkendali hingga tahun depan. Hal ini disampaikan menyusul laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat deflasi pada periode Mei 2025 sebesar 0,37 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyatakan, bahwa pihaknya yakin inflasi Indonesia di tahun ini maupun tahun depan tetap berada di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2025 dan 2026,” kata Ramdan dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti dikutip astakom.com, Senin (2/6).

Ramdan menjelaskan, deflasi pada Mei 2025 utamanya dipicu oleh penurunan harga pada kelompok makanan bergejolak (volatile food) dan barang-barang yang diatur pemerintah (administered prices).

Kelompok volatile food mencatat deflasi dalam sebesar 2,48 persen (mtm), disumbang oleh turunnya harga cabai dan bawang. Pasokan meningkat karena musim panen hortikultura dan meningkatnya impor bawang putih.

Secara tahunan, kelompok ini bahkan mencatat deflasi sebesar 1,17 persen, berbalik dari bulan sebelumnya yang masih mencatat inflasi 0,64 persen.

“Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” tambah Ramdan.

Sementara itu, kelompok administered prices juga mengalami deflasi tipis sebesar 0,02 persen (mtm), akibat turunnya tarif angkutan antarkota usai Lebaran dan penyesuaian harga BBM nonsubsidi.

Namun secara tahunan, kelompok ini masih mencatat inflasi sebesar 1,36 persen, sedikit naik dari bulan sebelumnya.

Untuk kelompok inti, inflasi Mei 2025 tercatat hanya 0,08 persen (mtm), turun dari 0,31 persen pada April. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga pulsa ponsel, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

Secara tahunan, inflasi inti juga turun menjadi 2,40 persen dari 2,50 persen bulan sebelumnya.

BI menilai stabilitas inflasi ini adalah hasil sinergi kuat antara kebijakan moneter yang konsisten dan koordinasi pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Dengan tren yang terkendali dan sejumlah indikator positif, BI semakin mantap memproyeksikan inflasi akan tetap dalam batas aman, memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Rubrik Sama :

Presiden Prabowo Bersama BGN Beri Arahan Kepada SPPI di Sentul

Astakom, Sentul - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), di kawasan Sentul,...

Sri Mulyani Tegaskan APBN Jadi Perisai Ekonomi RI Hadapi Gejolak Global

Pemerintah kembali menegaskan peran vital Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen utama dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, terutama di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik global yang kian kompleks.

Musim Kemarau, Tiga Kementerian Jaga Produksi Pangan Lewat Irigasi dan Pompanisasi

astakom, Jakarta – Memasuki musim kemarau, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersinergi menjaga produksi pangan di...

Gaji ke-13 dan Paket Stimulus Jadi Jurus Pemerintah Genjot Ekonomi RI

Pemerintah telah menyalurkan gaji ke-13 kepada seluruh aparatur negara, sejak Senin (2/6) lalu. Penyaluran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II tahun 2025.
Cover Majalah

Update