astakom, Jakarta – Mantan pebulu tangkis nasional,Tan Joe Hok ikon dan pelopor kejayaan bulu tangkis Tanah Air menghembuskan napas terakhir pada pukul 10.52 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Senin (2/6). Kabar duka legenda bulu tangkis Indonesia itu pertama kali disampaikan oleh mantan pebulu tangkis nasional Yuni Kartika melalui akun media sosialnya.
”Telah meninggal dunia legenda bulu tangkis kebanggaan Indonesia Om Tan Joe Hok. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan YME,” tulis Yuni dari IG-nya, seperti dikutip astakom.com.
Mengutip ANTARA, pria bernama asli Hendra Kartanegara itu merupakan pemain Tunggal putra pertama Indonesia yang menjuarai All England, setelah mengalahkan Ferry Sonnevile di final 1959.
Setahun sebelumnya, dia menjadi pilar penting dalam sejarah karena membawa Indonesia menjuarai piala Thomas perdana 1958 di Singapura.
Tak hanya di sektor tunggal, Tan Joe Hok juga diturunkan di nomor ganda. Ketangguhannya mengantarkan Indonesia mengalahkan Malaysia 6-3, membuka jalan bagi kejayaan bulu tangkis nasional di level dunia.
Prestasi lainnya datang dari Asian Games 1962, saat itu ia menyumbangkan medali emas untuk Indonesia.
Setelah tidak aktif bermain, Tan Joe Hok sempat melatih di Meksiko dan Hongkong, sebelum akhirnya Kembali ke tanah air dan bergabung dengan PB Djarum pada 1982.
Di sana, dia menjabat sebagai pelatih dan project manager cabang Jakarta. Puncaknya, dia dipercaya memimpin tim Piala Thomas 1984, dan sukses membawa Indonesia menaklukkan Tiongkok untuk kembali merebut supremasi bulu tangkis dunia.
Atas kiprahnya, SIWO PWI Jaya menganugerahinya penghargaan Pelatih Olahraga Terbaik tahun 1984.
Tan Joe Hok adalah satu dari “Tujuh Pendekar Bulu Tangkis Indonesia”, simbol generasi emas yang menancapkan panji Merah Putih di panggung internasional. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia olahraga Indonesia, khususnya bulu tangkis.