Kamis, 5 Jun 2025
Kamis, 5 Juni 2025

Gen Asta Perlu Tahu! Minang dan Pancasila: Warisan Kearifan Lokal Jati Diri Bangsa

astakom, Jakarta- Tahukah Gen Asta, jauh sebelum Pancasila dirumuskan sebagai dasar dan sumber segala sumber hukum Negara Republik Indonesia, masyarakat Minangkabau telah menjalankan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Minangkabau dikenal egaliter dan mudah berbaur. “Orang Minang itu tidak eksklusif. Dari perjalanan saya ke berbagai daerah di Indonesia, saya tidak menemukan perkampungan eksklusif orang Minang. Ini membuktikan bahwa kita bisa hidup berdampingan dengan siapa saja, hingga sudah terkenal bila orang minang sebagai perantau yang handal di negri sebrang.

Sejak dulu kala hingga kini masyarakat Minang telah menegaskan bahwa tidak ada dikotomi antara budaya Minangkabau dan Pancasila. Mengutip pepatah Minang: “Kabukik samo mandaki, kalurah samo manurun, barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang”, yang mencerminkan semangat gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial.

Jika ditelusuri lebih dalam, unsur-unsur utama dalam Pancasila—yakni ketuhanan, nasionalisme, dan keadilan sosial—telah lama hidup dalam budaya Minangkabau. Bahkan, tokoh-tokoh Minang seperti Haji Agus Salim, Muhammad Yamin, Sutan Syahrir, Tan Malaka, dan Bung Hatta turut menjadi catatan sejarah yang telah memberi kontribusi penting dalam lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.

Menurut sejarah masyarakat Minang tidak hanya ikut merumuskan Pancasila, tapi mereka sudah lebih dulu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, jauh sebelum Pancasila disahkan pada 1945. Tidak hanya itu, nilai-nilai seperti musyawarah, keadilan, dan kemanusiaan sudah menjadi bagian dari tatanan adat Minangkabau sejak ratusan tahun lalu.

Adat Minang menjalankan nilai-nilai Pancasila bahkan sebelum istilah Pancasila ada, cerminan sila pertama adat Minangkabau sangat kuat, tapi antara adat dengan agama ada pilar-pilar khusus yang tidak boleh dilanggar yaitu “Adaik basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah”. Masyarakat Sumatera Barat ini sangat toleran terhadap agama dan kepercayaan manapun.

Kemudian sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, masyarakat Minangkabau memiliki falsafah hidup yaitu Maukua samo panjang, mambilai samo laweh, falsafah tersebut mengajarkan kepada kita untuk hidup adil terhadap sesama manusia, dan menjunjung tinggi rasa kemanusiaan (solidaritas)

Sebagai contoh filosofi hidup yang melekat pada orang Minang seperti “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” mencerminkan sikap terbuka dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari sebagai cerminan sila ketiga nilai Pancasila.  Keterbukaan ranah Minang dalam menerima para pendatang dari berbagai daerah serta selalu menjunjung falsafah sebagai dasar pegangan merantau agar mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perbedaan budaya yang ada di Indonesia.

filosofi musyawarah seperti “bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat” adalah cerminan sila keempat Pancasila yang berbicara tentang demokrasi. Dalam kehidupan Minang, keputusan tidak pernah diambil secara sepihak melainkan melalui musyawarah antara ninik mamak, alim ulama, dan cerdik pandai.

Sementara itu, sila kelima tentang keadilan sosial juga tergambar dari sistem sosial Minang yang menjamin kesejahteraan kaum perempuan lewat konsep harta pusaka tinggi dan dukungan dari keluarga besar.

Kesimpulannya, nilai-nilai Pancasila tidak hanya sejalan dengan budaya Minangkabau, tetapi telah lama hidup dan dipraktikkan oleh masyarakat Minang. Tak heran jika tokoh-tokoh bangsa dari ranah Minang memiliki pengaruh besar dalam sejarah kebangsaan Indonesia.

Salam Gen Asta,

Editor in Chief

Rubrik Sama :

Salam Asta, Catatan untuk Penjaga Gerbang Negara: Letjen Djaka dan Misi di Bea Cukai

astakom, Jakarta- Era ekonomi digital telah mengubah wajah perdagangan global. Transaksi melalui e-commerce meningkat tajam, ditandai dengan frekuensi tinggi dan nilai kecil, yang menuntut...

Keren! Simak ini Gen Asta, Diplomasi Berbuah Manis Indonesia-Prancis Teken Kesepakatan Strategis Lintas Sektor

astakom, Jakarta — Gen Asta, Diplomasi Presiden Prabowo Subianto membuahkan hasil gemilang. Dalam kunjungan kenegaraan ke Prancis, Indonesia dan Prancis menandatangani puluhan dokumen kerja...

Menyala di Harkitnas Gen Asta! Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat

astakom, Jakarta- Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) kembali diperingati pada Selasa, 20 Mei 2025. Momen bersejarah ini menandai 117 tahun sejak lahirnya organisasi Budi Utomo...

Gen Asta… Ayo Kawal Arah Bangsa Sesuai Pancasila dan UUD 1945

astakom, Jakarta – Ada yang menarik dari pidato Presiden Prabowo. Dalam sidang Kabinet Merah Putih evaluasi pemerintahan enam bulan pertama, di Istana Negara, Presiden...
Cover Majalah

Update