Kamis, 31 Jul 2025
Kamis, 31 Juli 2025

Indonesia Teken Investasi 358 Triliun di World Expo 2025 Osaka

astakom, Osaka – wakil Menteri PPN/Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard menyatakan, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian PPN/Bappenas memperoleh komitmen investasi USD 22 miliar atau sekitar Rp 358,4 triliun (asumsi kurs Rp16.294/US$) dari mitra internasional.

Komitmen itu didapat dari Equator Renewable Asia, Keppel Ltd, Vanda RE, dan Gurin Energi, untuk pengembangan Green Sustainable Industrial Zones atau Kawasan Industri Hijau Berkelanjutan yang memiliki pembangkit listrik tenaga surya berskala besar.

“Penandatanganan hari ini merupakan bagian dari rencana strategis Indonesia untuk mengembangkan Green Economic Corridor di Kepulauan Riau, yang dimulai dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya skala besar di Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang,” ungkap Febrian, Kamis (29/5).

Febrian mengumumkan hal tersebut dalam sambutannya pada Forum Bisnis dan Pernyataan Bersama tentang Pengembangan Kawasan Industri Hijau Berkelanjutan, di Paviliun Indonesia World Expo 2025 Osaka.

Penandatanganan pernyataan bersama ini menjadi tonggak awal dimulainya proyek percontohan pertama di Indonesia yang membangun ekosistem energi terbarukan secara terpadu dari hulu ke hilir.

Proyek ini merupakan hasil dari langkah proaktif Kementerian PPN/Bappenas dalam mendorong inisiatif baru sebagai bagian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ia menyebut hal ini sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026 yang mengusung tema “Kedaulatan Pangan dan Energi serta Ekonomi yang Produktif dan Inklusif.”

Proyek ini, menurut Febrian, ditargetkan akan membuka ribuan lapangan kerja serta menarik investasi mulai dari sektor elektronik, semikonduktor, bioteknologi, pusat data, hingga hidrogen hijau.

Febrian menegaskan komitmennya untuk memastikan pelaksanaan proyek dapat berjalan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menjadi bagian upaya Indonesia untuk memulai transisi menuju ekonomi hijau yang inklusif dan berdaya saing global.

“Indonesia menyambut baik peluang kolaborasi multipihak baik yang bisa mendatangkan manfaat seperti transfer teknologi, kolaborasi riset, dan untuk investasi komersial yang selaras dengan prinsip keberlanjutan dan inovasi,” jelasnya seperti dikutip astakom.com, Jumat (30/5).

“Kami ingin memastikan transisi energi bersih tidak hanya berdampak pada pencapaian target emisi gas rumah kaca, tetapi juga menciptakan pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia,” pungkas Wakil Menteri Febrian.

Rubrik Sama :

Menteri PPPA : PUSPAGA Harus Jadi Garda Terdepan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

astakom, Pasuruan - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya penguatan fungsi keluarga dan optimalisasi peran Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)...

Beasiswa Komdigi-Chevening Jadi Langkah Strategis Cetak Pemimpin Masa Depan

astakom, Jakarta - Kemitraan antara Kementerian Komunikasi dan Digital dan Chevening menjadi langkah strategis dalam mencetak pemimpin masa depan Indonesia. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital...

Peringati Hari Anti TPPO, Kemen PPPA dan IOM: “Kita Semua Bisa Lawan TPPO”

astakom, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama International Organization for Migration (IOM) serta sejumlah mitra pembangunan, kementerian/lembaga, meluncurkan kampanye...

Pemerintah Dorong ASN Jadi Kreator Digital Lewat Gen Matic 

astakom, Jakarta — Pemerintah mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) semakin melek teknologi melalui program Gen Matic ASN yang diinisiasi Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf). Program...
Cover Majalah

Update