astakom. Jakarta— Indonesia dan Prancis menandatangani 26 kesepakatan kerja sama senilai lebih dari USD11 miliar atau sekitar Rp179 triliun. Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron sepakat mendorong hubungan bilateral ke level yang lebih tinggi melalui deklarasi visi bersama menuju 2050.
Kesepakatan ini mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari pertahanan, energi hijau, ekonomi kreatif, hingga kebudayaan dan ketahanan pangan.
Baca juga
“Ini betul-betul inti dari pidato kedua pemimpin kita yang akan membawa hubungan Indonesia dan Prancis ke tingkat selanjutnya. Tidak hanya antarpemerintah, tetapi juga antar pelaku usaha dan bahkan antar masyarakat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia-France Business Forum di Jakarta, Rabu (28/5).
Airlangga menjelaskan, dari total 26 Memorandum of Understanding (MoU) dan bentuk kerja sama lainnya, sebanyak 16 ditandatangani pada Rabu pagi di Istana Negara, sementara 10 lainnya diteken saat forum bisnis Indonesia-Prancis.
Ia juga menambahkan, Indonesia telah menyerahkan dokumen awal kerja sama kepada Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). “Mudah-mudahan minggu depan kita sudah ada pertemuan dewan menteri. Dari situ, baru proses selanjutnya di Indonesia,” ungkap Airlangga.
Dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Merdeka pada Rabu malam, Presiden Macron menegaskan bahwa kedekatan Indonesia dan Prancis bukanlah kebetulan. “Kita terpisah 12.000 kilometer, tapi tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama,” ucapnya.
Ia menyebut Presiden Prabowo sebagai “sahabat”, dan mengingatkan kembali kekaguman para tokoh Prancis terhadap Indonesia sejak abad ke-19, seperti penyair Arthur Rimbaud, komponis Claude Debussy, hingga fotografer Henri Cartier-Bresson.
Menurut Macron, relasi budaya yang terbangun lewat pelajar, peneliti, seniman, dan para profesional dari kedua negara telah menjadi jembatan kuat yang menopang hubungan bilateral selama ini.
“Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit,” katanya dalam bahasa Indonesia, yang disambut tepuk tangan.
Macron juga mengenang pengakuan resmi Prancis atas kemerdekaan Indonesia 75 tahun silam, sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat revolusi dan kemandirian bangsa ini.
Dalam kunjungannya kali ini, Macron juga menyinggung kerja sama pertahanan dan keamanan. Ia menyempatkan diri mengunjungi akademi militer yang didirikan Prabowo—tempat para kadet kini mulai mempelajari bahasa Prancis.
Sebagai penutup, Macron mengundang Prabowo menjadi tamu kehormatan dalam perayaan Hari Bastille pada 14 Juli 2025 di Paris. “Bersama-sama kita akan berhasil,” kata Macron dalam bahasa Indonesia.