astakom, Jakarta – Pemerintah Indonesia merespons serius kebijakan terbaru Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menangguhkan penerbitan visa mahasiswa internasional serta menghentikan seluruh proses wawancara visa pelajar di seluruh kedutaan AS.
Melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), pemerintah menegaskan tidak akan membiarkan satu pun mahasiswa penerima beasiswa Kemdiktisaintek terbengkalai akibat kebijakan sepihak tersebut.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menyampaikan, bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai langkah alternatif, termasuk menjajaki kerja sama dengan universitas ternama di negara lain.
“Kami akan berkomunikasi dengan universitas internasional unggulan di berbagai negara untuk menjajaki kemungkinan pindah ke negara lain,” ujar Brian dalam keterangan persnya, Rabu (28/5), dikutip astakom.com.
Selain penjajakan kerja sama dengan universitas luar negeri, Kemdiktisaintek juga membuka kemungkinan kerja sama studi dengan universitas dalam negeri yang memiliki kualitas setara.
Brian menegaskan, bahwa berbagai langkah strategis dilakukan pemerintah guna memastikan keberlanjutan studi mahasiswa terdampak.
Untuk saat ini, pemerintah akan melakukan pendataan terhadap mahasiswa yang terkena dampak, yang mencakup pendataan tentang jurusan, jenjang pendidikan, serta status dan progres pengurusan visa.
Pendataan tersebut akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk universitas dalam dan luar negeri, serta lembaga pemberi beasiswa, guna memastikan mahasiswa tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka.
“Kemdiktisaintek terus berupaya maksimal agar hak pendidikan mahasiswa Indonesia tetap terjamin di tengah dinamika kebijakan internasional yang sedang berlangsung,” tutup Brian.