astakom, Jakarta – Indonesia dan Prancis secara resmi memperkuat kerja sama di berbagai sektor lewat penandatanganan 12 kesepakatan, salah satunya penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang ekonomi kreatif.
MoU ini ditandatangani oleh Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya dan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/5).
Baca juga
Presiden Prabowo dalam pidatonya menyampaikan, bahwa kehadiran Presiden Macron tak sekadar kunjungan biasa. Baginya, ini menjadi kunjungan pemimpin Uni Eropa pertama sejak dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI.
“Kunjungan ini memiliki makna khusus sebagai 75 tahun hubungan diplomatik serta hadirnya kemitraan strategis yang dimulai sejak 2011 dan sepakat untuk melangkah lebih baik menuju 100 tahun di pada tahun 2050 di bidang strategis,” ujar Presiden Prabowo Subianto, dikutip astakom, Kamis (29/5).
Prabowo juga menyoroti pentingnya kebudayaan sebagai jembatan hubungan antarbangsa. Ia menyebut bahwa kedua negara telah meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan sebagai pedoman kerja sama yang lebih luas.
“Sebagai negara yang memiliki tradisi yang kuat, kami juga sudah meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan Indonesia-Prancis. Sebagai pedoman berbagai kerja sama di berbagai bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif, yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial,” tambah Prabowo.
Sementara itu, Menteri Teuku Riefky menjelaskan bahwa ruang lingkup kerja sama kreatif yang dijalin antara Indonesia dan Prancis mencakup banyak subsektor potensial, mulai dari gim, film, desain, fesyen, hingga kerajinan kriya.
“Kami bersepakat untuk menjalankan beberapa joint program di bidang ekonomi kreatif yang mencakup pengembangan talenta, sinergi dengan stakeholder, akses pasar serta perlindungan dan komersialisasi Kekayaan Intelektual antarkedua negara,” ungkap Teuku Riefky.
Langkah konkret dari kesepakatan ini pun mulai dirancang. Penguatan sumber daya manusia kreatif akan dilakukan lewat pelatihan, workshop, hingga program pertukaran kreator atau residency.
Selain itu, kedua negara juga sepakat membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku industri kreatif untuk tampil di panggung internasional lewat berbagai event di Indonesia dan Prancis.
Hari yang sama, Riefky dan Dati melanjutkan dialog bilateral dalam pertemuan khusus di kantor Kementerian Ekraf RI, Jakarta. Agenda ini membahas implementasi MoU secara lebih teknis dan mendalam.
“Dengan penandatanganan MoU ini, diyakini dapat berkontribusi dalam meningkatkan nilai ekspor, penciptaan lapangan kerja, investasi, dan kontribusi terhadap PDB dari sektor Ekonomi Kreatif, selaras dengan program Asta Cita dan RPJMN 2025-2029,” terang Teuku Riefky.