astakom, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mendorong percepatan penyelesaian perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa, IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement), yang hingga kini belum kunjung rampung meski telah dinegosiasikan selama hampir satu dekade.
Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam acara Indonesia–France Business Forum 2025, yang digelar bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia, pada Rabu (28/5) kemarin.
Baca juga
“Saya rasa kita butuh dukungan. Tentu saja ada dua atau tiga isu yang telah ditawarkan kepada kita,” ujar Airlangga, yang dikutip astakom.com, Kamis (29/5).
Menurutnya, kehadiran delegasi bisnis dari Prancis menjadi momentum penting untuk mendorong penyelesaian kesepakatan yang mandek ini. Airlangga menyebut sudah saatnya kedua belah pihak menyisihkan perbedaan dan kembali fokus pada semangat keberlanjutan.
“Sudah saatnya bagi kita untuk mengesampingkan perbedaan dan melanjutkan filosofi keberlanjutan. Kita telah membahas ini selama sembilan tahun. Dan sudah saatnya untuk berhenti,” tegasnya.
Airlangga juga menyoroti pentingnya kolaborasi bilateral yang melampaui sektor perdagangan dan investasi. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto ingin kerja sama Indonesia–Prancis juga menyentuh bidang pendidikan, khususnya dalam kerangka STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika).
“Penting bagi anak muda Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan. Di Prancis, di bidang sains, teknologi, teknik dan yang terpenting bagi Prancis dan Paris adalah seni. Jangan lupakan seni dan matematika,” ujarnya.
Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia sendiri menghasilkan 26 kesepakatan kerja sama dengan nilai komitmen mencapai USD 11 miliar. Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara juga menyepakati deklarasi visi bersama menuju 2050, sebagai dasar memperkuat kemitraan strategis kedua negara di berbagai sektor.
“Saya hitung total nota kesepahamannya, paling tidak US$11 miliar. Jadi itu betul-betul inti dari pidato kedua pemimpin kita yang akan membawa Indonesia dan Prancis ke tingkat selanjutnya. Tidak hanya antar pemerintah, tetapi juga antarpelaku usaha dan selanjutnya antar masyarakat,” pungkas Airlangga.