astakom, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjalin kemitraan dengan Kadin Prancis atau Mouvement des entreprises de France (MEDEF) untuk membangun 1.000 dapur makan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepakatan (MoU) antara Kadin Indonesia dan MEDEF, yang ditandatangani di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, pada Rabu (28/5) kemarin.
Baca juga
“Kadin itu punya rencana untuk membuat 1.000 SPPG atau dapur. Tadi MEDEF dengan jaringannya ingin membantu,” ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie dalam keterangannya, yang dikutip astakom.com, Kamis (29/5).
Anindya menjelaskan, bahwa proyek dapur MBG ini dirintis oleh Kadin bersama PT Tempo Scan Pacific Tbk yang telah mengembangkan buku panduan sebagai dasar riset dan pengembangan.
“Kadin dengan biaya sendiri dimulai (kerja sama) dengan Tempo Scan bikin semacam research and development,” terangnya.
Hasil daripada riset tersebut kemudian ditawarkan kepada mitra internasional untuk dikembangkan lebih luas, baik lewat skema Corporate Social Responsibility (CSR) maupun kemitraan bisnis.
“Nah kita ajak teman-teman dari luar negeri. Kita bilang mau CSR ayo, mau usaha ayo, tapi ini tujuannya untuk pemberdayaan daerah,” jelas Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie.
Sebagai bentuk pengawalan program, Kadin juga membentuk Satuan Tugas MBG Gotong Royong yang dipimpin oleh Presiden Komisaris Tempo Scan, Handojo S. Muljadi. Ia menyambut positif dukungan yang diberikan pihak Prancis.
“Jadi (kerja sama) dengan MEDEF ini, Prancis mudah-mudahan tidak hanya usaha bisnis, tetapi juga ada kegiatan sosial. Jadi ya InsyaAllah dia membantulah melalui CSR-nya,” ujar Handojo.
Adapun diketahui, kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron kemarin dibarengi dengan kehadiran delegasi bisnis asal Prancis dalam Indonesia-France Business Forum 2025.
Dalam forum tersebut, Indonesia dan Prancis menandatangani 27 nota kesepahaman, dengan total komitmen investasi mencapai USD 11 miliar.
Dari jumlah tersebut, 16 MoU diteken di Istana Negara, sementara sisanya dilakukan dalam forum bisnis. Sektor kerja sama meliputi energi, transportasi, pangan, hingga kesehatan.