Kamis, 29 Mei 2025
Kamis, 29 Mei 2025

Kementerian UMKM dan Kementerian Ekraf Sepakat Perkuat Ekonomi Kreatif Berbasis UKM

astakom, Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sepakat bekerja sama mengembangkan UMKM dan ekonomi kreatif melalui program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (AKSI) 2025.

Program AKSI 2025 bertujuan untuk mempercepat ekspor produk kreatif berbasis UKM sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui diplomasi ekonomi kreatif.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman, menegaskan ekonomi kreatif dan UMKM adalah dua wajah dari satu semangat, yakni kemandirian dan inovasi.

Ia menyebut, produk kreatif Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global karena kekuatan budaya dan keunikan lokal, namun membutuhkan dukungan menyeluruh agar mampu bersaing secara berkelanjutan.

“Para pengusaha kreatif memerlukan ekosistem pendukung, mulai dari kurasi jenama, peningkatan kapasitas ekspor, akses pembiayaan, hingga jejaring global,” ujar Maman saat memberikan sambutan pada acara launching AKSI 2025 di Jakarta, Senin (26/5) seperti dikutip astakom.com dalam keterangan tertulisnya.

Kolaborasi AKSI ini, lanjut Maman, merupakan bentuk konkret dari sinergi pemerintah dalam mendukung UMKM kreatif naik kelas.

Menurut Maman, program AKSI yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian UMKM dan Kemenekraf, menjadi tonggak penting dalam upaya diplomasi ekonomi berbasis produk kreatif dan UKM.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan tidak hanya ada fasilitator ekspor, tetapi juga memberikan motivasi bahwa ekspor bisa dimulai bahkan dari skala usaha mikro dan kecil, dan kami siap mendukung dari sisi pelatihan, akses pasar, hingga penguatan ekosistem digital,” jelas Maman.

Dengan semangat kolaborasi lintas kementerian, imbuh Maman, Indonesia kini melangkah lebih tegas menuju visi sebagai pusat ekonomi kreatif global, yang inklusif, berbasis budaya, dan ditopang oleh kekuatan UKM nasional.

Menteri UMKM juga menyoroti pentingnya diversifikasi pasar. Menurutnya, meskipun ekspor penting, pasar domestik yang besar juga harus dimanfaatkan secara optimal.

“Indonesia bisa jadi double gardan sebagai produsen sekaligus pasar. Dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa, kita harus memperkuat posisi Indonesia di pasar domestik tanpa meninggalkan peluang ekspor,” katanya.

Selain itu, Menteri Maman mengatakan salah satu terobosan dalam hal akses pembiayaan bagi pegiat ekonomi kreatif berbasis UMKM adalah mendorong penggunaan kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit, juga sebagai upaya konkret mengakui nilai ekonomi dari ide dan kreativitas.

“Konsep yang bagus, ide yang brillian, itu harus dilihat sebagai aset. Di negara kita, pendekatan ini masih belum maksimal. Padahal, seperti contoh karakter Minion, nilainya baru tampak saat berhasil dikembangkan dan diterima pasar global. Ini yang ingin kita dorong bersama,” pungkas Maman Abdurrahman.

Kementerian UMKM dan Kementerian Ekraf Sepakat Perkuat Ekonomi Kreatif Berbasis UKM

astakom, Jakarta – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) sepakat bekerja sama mengembangkan UMKM dan ekonomi kreatif melalui program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (AKSI) 2025.

Program AKSI 2025 bertujuan untuk mempercepat ekspor produk kreatif berbasis UKM sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui diplomasi ekonomi kreatif.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman, menegaskan ekonomi kreatif dan UMKM adalah dua wajah dari satu semangat, yakni kemandirian dan inovasi.

Ia menyebut, produk kreatif Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global karena kekuatan budaya dan keunikan lokal, namun membutuhkan dukungan menyeluruh agar mampu bersaing secara berkelanjutan.

“Para pengusaha kreatif memerlukan ekosistem pendukung, mulai dari kurasi jenama, peningkatan kapasitas ekspor, akses pembiayaan, hingga jejaring global,” ujar Maman saat memberikan sambutan pada acara launching AKSI 2025 di Jakarta, Senin (26/5) seperti dikutip astakom.com dalam keterangan tertulisnya.

Kolaborasi AKSI ini, lanjut Maman, merupakan bentuk konkret dari sinergi pemerintah dalam mendukung UMKM kreatif naik kelas.

Menurut Maman, program AKSI yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian UMKM dan Kemenekraf, menjadi tonggak penting dalam upaya diplomasi ekonomi berbasis produk kreatif dan UKM.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan tidak hanya ada fasilitator ekspor, tetapi juga memberikan motivasi bahwa ekspor bisa dimulai bahkan dari skala usaha mikro dan kecil, dan kami siap mendukung dari sisi pelatihan, akses pasar, hingga penguatan ekosistem digital,” jelas Maman.

Dengan semangat kolaborasi lintas kementerian, imbuh Maman, Indonesia kini melangkah lebih tegas menuju visi sebagai pusat ekonomi kreatif global, yang inklusif, berbasis budaya, dan ditopang oleh kekuatan UKM nasional.

Menteri UMKM juga menyoroti pentingnya diversifikasi pasar. Menurutnya, meskipun ekspor penting, pasar domestik yang besar juga harus dimanfaatkan secara optimal.

“Indonesia bisa jadi double gardan sebagai produsen sekaligus pasar. Dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa, kita harus memperkuat posisi Indonesia di pasar domestik tanpa meninggalkan peluang ekspor,” katanya.

Selain itu, Menteri Maman mengatakan salah satu terobosan dalam hal akses pembiayaan bagi pegiat ekonomi kreatif berbasis UMKM adalah mendorong penggunaan kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit, juga sebagai upaya konkret mengakui nilai ekonomi dari ide dan kreativitas.

“Konsep yang bagus, ide yang brillian, itu harus dilihat sebagai aset. Di negara kita, pendekatan ini masih belum maksimal. Padahal, seperti contoh karakter Minion, nilainya baru tampak saat berhasil dikembangkan dan diterima pasar global. Ini yang ingin kita dorong bersama,” pungkas Maman Abdurrahman.

Rubrik Sama :

Kementerian UMKM Kembangkan Ekosistem Pasar Tradisional Melalui Digitalisasi Berbasis AI

astakom, Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman mengungkapkan, pemanfaatan teknologi digital dalam transaksi jual beli di pasar tradisional mampu meningkatkan...

Mayjen TNI Edwin Resmi Jabat Danpaspampres, Sosok Humanis dari Kopassus

Dunia militer Tanah Air kembali mencatat tonggak penting: Mayor Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha kini resmi menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Menag Dorong Penataan DAM Haji untuk Optimalkan Potensi Ekonomi Lokal

Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar mengungkapkan rencana pemerintah untuk menata ulang tata kelola pembayaran DAM (denda) haji agar bisa dilakukan di dalam negeri.

Legislator Gerindra Ruby Chairani Dukung Naturalisasi Empat Srikandi Sepak Bola

astakom, Jakarta – Langkah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam mengajukan naturalisasi empat pemain sepak bola putri mendapat dukungan penuh dari anggota Komisi X...

Update