astakom, Jakarta – Rusia telah melahirkan banyak penulis sastra peraih Nobel yang karyanya telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Rusia juga dikenal sebagai negara yang melahirkan banyak penulis besar. Selain faktor sistem sosial, negeri berjuluk ”Beruang Merah” itu juga memiliki sejarah, budaya, yang mendukung lahirnya sebuah karya sastra.
Kekuatan sastra Rusia, seperti novel-novel klasik yang kaya, dan peranan sastra dalam mengekspresikan aspirasi nasional dan perubahan sosial, menjadi faktor penting lahirnya karya besar.
Baca juga
Sastra Rusia memiliki sejarah yang panjang dan beragam, mulai dari sastra kuno hingga sastra modern. Tokoh-tokoh seperti Mikhail Lomonosov dan Aleksandr Pushkin telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan sastra Rusia.
Sejarah sastra yang kaya, tradisi realisme yang kuat, pengaruh politik serta sosial terhadap karya para penulis juga cukup mendominasi karya-karya penulisnya.
Banyak penulis Rusia, terutama di abad ke-19 dan 20, dikenal dengan gaya menulis yang realistis, menggambarkan kehidupan sosial, politik, dan psikologi masyarakat dengan detail dan mendalam. Karya-karya mereka seringkali merupakan refleksi dari kondisi sosial dan politik yang terjadi di Rusia pada masa itu.
Penindasan politik dan sosial di era Uni Soviet juga mempengaruhi karya sastra Rusia. Banyak penulis yang mengalami tekanan dan cemoohan karena karya-karya mereka yang dianggap kritis terhadap pemerintah. Namun, tekanan ini justru mendorong banyak penulis untuk menciptakan karya-karya yang lebih kuat dan berdampak.
Banyak karya sastra Rusia yang telah menjadi klasik dan mempengaruhi para penulis dan pembaca di seluruh dunia. Karya-karya seperti “Perang dan Damai” (War and Peace) oleh Leo Tolstoy, “Kriminalitas dan Hukuman” (Crime and Punishment) oleh Fyodor Dostoevsky, dan “The Master and Margarita” oleh Mikhail Bulgakov dianggap sebagai karya-karya sastra yang sangat berpengaruh.
Alasan Banyak Penulis Rusia Meraih Nobel
Dalam sejarahnya, Rusia telah banyak melahirkan para penulis sastra peraih Nobel. Prestasi itu tak bisa dipisahkan dari kuatnya tradisi sastra di Rusia. Bahkan sastra Rusia, khususnya novel, memiliki pengaruh besar dalam literatur dunia.
Karya-karya seperti “Perang dan Damai” dan “Anna Karenina” karya Leo Tolstoy, serta “Kejahatan dan Hukuman” karya Fyodor Dostoevsky, dianggap sebagai karya monumental yang telah membentuk gaya dan bentuk novel modern.
Di Rusia, karya sastra juga berperan sebagai aspirasi nasional. Sastra Rusia memainkan peran penting dalam ekspresi aspirasi nasional dan perubahan sosial.
Penulis-penulis seperti Aleksandr Suvorov, Anton Chekhov, dan Mikhail Sholokhov mengamati dan menyoroti isu-isu sosial, politik, dan budaya Rusia. Karya-karya mereka sering kali mencerminkan perubahan dan tantangan yang dialami oleh masyarakat.
Rusia juga dikenal memiliki budaya membaca yang kuat. Membaca dan sastra sangat dihargai dalam budaya Rusia. Ini menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan sastra dan menciptakan talenta-talenta penulis yang hebat.
Selain itu, bahasa Rusia juga merupakan bahasa yang kaya dan kompleks, dengan sejarah sastra yang kaya dan pengaruh besar dalam literatur dunia. Bahasa ini memungkinkan penulis untuk mengekspresikan ide-ide yang rumit dan mendalam.
Sastra Rusia juga mendorong pembentukan pemikiran dan pemahaman tentang dunia. Penulis-penulis seperti Dostoevsky dan Tolstoy mendorong pembaca untuk mempertanyakan nilai-nilai, kebenaran, dan makna hidup.
Karya-karya sastra Rusia sering kali melampaui batas-batas negara, dan karya-karya tersebut telah diterjemahkan dan dibaca di seluruh dunia. Ini memberikan kesempatan bagi penulis Rusia untuk meraih pengakuan internasional dan penghargaan seperti Nobel Sastra.
Penulis Rusia sering kali menghadapi tantangan dan perjuangan, baik dari rezim politik maupun dari masyarakat. Tantangan ini mendorong mereka untuk menciptakan karya-karya yang lebih kuat dan berdampak besar.
Para Peraih Nobel Sastra
Beberapa penulis Rusia yang karyanya berhasil meraih penghargaan Nobel Sastra:
1. Ivan Bunin (1870-1953)
Mengutip Wikipedia, Bunin adalah penulis Rusia pertama yang memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Sastra pada 1933. Novelis dan penyair, yang lahir di Voronezh itu dikenal dengan ceritanya yang indah dan deskriptif.
Tekstur puisi-puisi dan cerita-ceritanya yang disebut sebagai “Brokade Bunin” adalah salah satu yang paling kaya dalam Bahasa Rusia. Karya fiksinya yang terkahir Lorong-Lorong Gelap (1943), dapat dikatakan sebagai Kumpulan cerita pendek abad ke-20 yang paling banyak dibaca di Rusia.
Bunin mendapat hadiah nobel bukan karena satu karyanya yang spesifik namun berdasarkan beberapa karyanya, antara lain: “The Gentleman from San Fransisco” (1916) dan novella “Cinta Mitya” (1924), serta novel-novel seperti “Kehidupan Arseniev” (1933).
2. Boris Leonidovich Pasternak (1890-1960)
Penyair dan novelis, pemenang Nobel yang novelnya terkenal di dunia Barat karena novel epiknya yang berjudul “Doktor Zhivago”. Pasternak lahir di Moscow dan bisa dibilang penulis paling produktif. Lewat novel Doktor Zhivago akhirnya mendapat penghargaan Nobel Sastra pada 1958.
Penghargaan ini diberikan karena kontribusinya dalam puisi lirik Rusia dan perannya dalam melanjutkan tradisi epik Rusia. Novel ini berlatar belakang Revolusi Rusia dan memiliki tema-tema cinta, kehidupan dan eksistensi.
Pemerintah Uni Soviet tidak menyukai novel Doktor Zhivago lantaran penggambaran kehidupan yang keras di bawah komunisme dan Pasternak terpaksa menolak penghargaan tersebut. Namun, bagi orang Rusia, ia dikenal sebagai lambang perlawanan terhadap teror dan penindasan.
Pada 1988, persatuan penulis Soviet mendudukkan Pasternak Kembali secara anumerta, sehingga memungkinkan penerbitan kembali Dr. Zhavigo. Putera Pasternak, Evgenii menerima penghargaan Nobel atas peringatan ayahnya di Stockholm pada 1989.
3. Mikhail Sholokhov (1905-1984)
Ia memenangkan hadiah Nobel Sastra pada 1965 dengan karya novelnya ”Dan Tenanglah Sang Don” (And Quiet Flows the Don). Selain Nobel, ia pernah memenangkan penghargaan Stalin pada 1941.
Penghargaan Nobel diberikan karena Sholokhov berhasil mengungkapkan sejarah kehidupan orang Rusia dengan kekuatan artistik dan integritas yang tinggi dalam novelnya. Novel ini menceritakan tentang kehidupan dan perjuangan orang-orang Kozak di wilayah Don selama Perang Dunia I, Revolusi Rusia dan Perang Saudara Rusia.
4. Aleksandr Solzhenitsyn (1918-2008)
Pria kelahiran Kislovdsk, Rusia ini dikenal sebagai pembelot Uni Soviet terkemuka yang berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran global terhadap penindasan politik Uni Soviet, khususnya dalam sistem penjara Gulag. Pengalamannya berada dalam penjara Gulag ia tuliskan dalam novel yang mengantarkannya meraih hadiah Nobel.
Ia dianugerahi penghargaan Nobel Sastra pada 1970, karena karyanya yang mengungkap kebenaran tentang kamp kerja paksa di Uni Soviet, seperti “The Gulag Archipelago”.
5. Svetlana Alexandrovna Alexievich (1948- )
Alexievich sesungguhnya adalah wartawan investigasi dan penulis non-fiksi. Penulis yang dikenal dengan karyanya yang mendalam tentang sejarah Rusia ini lahir di Stanislaviv. Ia menerima hadiah nobel pada 2015 karena dinilai juri sebagai ‘for her polyphonic writings, a monument to suffering and courage in our time’. Dia adalah penulis Belarusia pertama yang memenangi penghargaan tersebut.
Selama 30-40 tahun terakhir dia sudah sibuk memetakan individu di Soviet dan pasca Soviet. Tapi bukan pada peristiwa Sejarah, melainkan pada emosi Sejarah. Yang dia tawarkan kepada kita adalah sebuah dunia emosional. Peristiwa Sejarah ini yang ia tuliskan di berbagai buku-bukunya – misalnya bencana Chernobyl atau perang Soviet di Afghanistan – adalah sebagai cara, tulisan yang menjelajahi individu Soviet dan individu pasca Soviet.
Tidak semua penulis terkenal Rusia meraih hadiah Nobel Sastra. Meskipun tanpa Nobel, sederet penulis terkenal Rusia seperti Leo Tolstoy, Fyodor Dostoevsky, Anton Chekov, Aleksandr Pushkin, Nikolai Gogol, Ivan Turgenev, Anna Akhmatova, Mikhail Bulgakov, karya-karyanya berpengaruh hingga melintasi batas-batas negara. Ribuan, bahkan jutaan halaman karyanya telah menjelma dalam terjemahan Bahasa di dunia.
Di Indonesia, karya-karya para penulis Rusia ini telah banyak menghiasi panggung pertunjukan drama dan teater. Utamanya karya yang bertema kritik (satire) sosial dan politik terhadap penguasa, rezim penindasan, hingga pemberontakan dan perjuangan memperoleh keadilan.