astakom, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dan satuan tugas (satgas) hilirisasi ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (23/5).
“Presiden memanggil kami terkait percepatan proyek hilirisasi nasional, rapat terbatas ini membahas tindak lanjut proyek prioritas hilirisasi yang mencakup berbagai sektor strategis,” tutur Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, seperti dikutip astakom.com.
Baca juga :
Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.
Bahlil menyatakan, proyek-proyek yang dibahas bersama presiden mencakup hilirisasi nikel, bauksit, pembangunan refinery dan fasilitas storage.
“Total investasinya kurang lebih sekitar hampir USD45 miliar yang akan langsung kita jalankan,” ucap Menteri ESDM itu.
Proyek-proyek tersebut, menurut Bahlil akan segera memasuki tahap realisasi fisik dengan memulai groundbreaking pada bulan Juni mendatang.
Bahlil pun menyampaikan bahwa proyek ini termasuk ke dalam program prioritas dari Presiden Prabowo.
“Ini semuanya sudah kita bicarakan, sudah detail sekali. Dan ini adalah kolaborasi di antara satgas dan Kementerian Investasi dan kementerian-kementerian teknis yang lainnya,” tambah Bahlil.
Selanjutnya, Menteri ESDM menjelaskan bahwa pertemuan itu juga membahas hilirisasi sektor-sektor strategis seperti perikanan, pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Salah satu fokus utama lainnya adalah pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang dapat menjadi langkah penting menuju kemandirian industri nasional.
“Selama ini kita bangun ekosistem baterai untuk mobil, tapi ke depan kita akan bikin ekosistem baterai untuk motor.”
“Nah selama ini kan motor kita sekitar 140 juta yang di jalan, ini sebagian untuk bagaimana melakukan substitusi terhadap pemakaian BBM dalam rangka mendorong transisi energi,” lanjut Menteri ESDM.
Terkait pendanaan, Menteri ESDM menyatakan bahwa sebagian besar pembiayaan proyek diharapkan berasal dari entitas nasional Danantara.
“Selama ini kan (saham) kita minoritas, jadi sekarang kita mau bikin mayoritas,” katanya.
Kepemilikan saham dalam proyek juga akan diupayakan tetap dalam kendali negara sesuai arahan Presiden Prabowo.
“Saya yakinkan bahwa arahan Bapak Presiden Prabowo, ini proyek merah putih. Artinya kita usahakan, maksimalkan agar semua mayoritasnya ada di negara,” pungkasnya.