astakom, Jakarta – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bergerak cepat menanggapi keterlambatan distribusi kartu Nusuk bagi jemaah haji Indonesia.
Meski pendistribusian Nusuk merupakan kewenangan Syarikah, PPIH mengambil langkah inisiatif demi memastikan seluruh jemaah segera menerima kartu tersebut.
Baca juga
“Sesuai arahan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kami sudah membuat operation room untuk akselerasi distribusi Nusuk,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, dikutip astakom.com di Jakarta, Kamis (22/5).
Langkah kedua, PPIH telah menunjuk penanggung jawab di tingkat sektor dan daerah kerja (daker) untuk mengawal distribusi di lapangan.
“Kita juga sudah menunjuk PIC dari masing-masing sektor dan daker,” lanjut Muchlis.
Sebagai strategi ketiga, PPIH menyiapkan sistem pelaporan digital berbasis kloter. Ketua kloter diminta memperbarui data harian mengenai nama-nama jemaah yang belum menerima kartu Nusuk. Data ini kemudian diinput dalam aplikasi dan dipantau melalui Siskohat.
“Meski sebenarnya distribusi Nusuk ini adalah kewenangan Syarikah, kita mencoba menjembatani agar Syarikah bisa menjangkau jemaah haji secara lebih luas. Sebab, kartu Nusuk harus disampaikan langsung oleh Syarikah ke jemaah,” jelasnya.
Muchlis juga menyampaikan bahwa Kementerian Haji Arab Saudi turut menaruh perhatian besar pada isu ini dan menggelar evaluasi rutin setiap hari.
“Hari ini diharapkan distribusi Nusuk untuk semua Syarikah bisa di atas 90 persen,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja Makkah, Ali Machzumi, meminta agar jemaah yang belum menerima kartu Nusuk segera melapor.
“Bagi jemaah yang belum mendapatkan kartu Nusuk untuk melaporkan kepada ketua rombongan dan/atau ketua kloter, untuk kemudian disampaikan ke PPIH Arab Saudi Daker Makkah,” ujarnya.
Menurut Ali, distribusi kartu Nusuk kini sudah mulai berjalan normal, berkat komunikasi intensif antara PPIH dan pihak Syarikah.
“Jika ada yang belum dapat langsung kita komunikasikan lewat surat maupun telepon,” tandasnya.