Sabtu, 24 Mei 2025
Sabtu, 24 Mei 2025

Staf Kedubes Israel Tewas di AS, Propaganda atau Terorisme?

astakom, Washington. DC – Kasus penembakan mengerikan yang merenggut nyawa dua staf Kedutaan Besar Israel di Museum Yahudi Washington DC mengguncang ibu kota Amerika Serikat.

Tersangka Elias Rodriguez (30), warga Chicago, resmi didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama, pembunuhan terhadap pejabat asing, serta dakwaan penggunaan senjata api dalam tindak kekerasan.

Baca juga :

Tidak ada rekomendasi yang ditemukan.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam (21/5) di luar Museum Yahudi yang terletak dekat kantor FBI DC.

Dua korban, Yaron Lischinsky dan Sarah Lynn Milgrim, yang disebut sebagai pasangan muda yang hendak bertunangan, ditembak secara brutal saat keluar dari acara di museum.

Dilansir dari Cbsnews.com, menurut keterangan Jaksa AS untuk Distrik Columbia, Jeanine Pirro, kejadian ini diduga kuat sebagai kejahatan kebencian dan aksi terorisme.

“Ini adalah kejahatan yang mengerikan, dan kejahatan ini tidak akan ditoleransi oleh saya dan kantor saya.” ujar Pirro dalam keterangannya seperti yang dikutip astakom, Jumat (23/5).

Rodriguez kini ditahan dan menghadapi kemungkinan hukuman mati atau penjara seumur hidup, dengan sidang pendahuluan dijadwalkan pada 18 Juni.

Saat ditahan, tersangka Rodriguez melakukan penembakannya demi Gaza dan menyebutkan bahwa penembakan ini tanpa menggunakan senjata.

“Saya melakukannya untuk Palestina, saya melakukannya untuk Gaza, saya tidak bersenjata,” ujar Rodriguez.

Kepala Polisi Metropolitan DC, Pamela A. Smith, menjelaskan bahwa tersangka terlihat mondar-mandir sebelum akhirnya mendekati sekelompok orang dan mulai menembak.

Dokumen dakwaan mengungkap, setelah korban jatuh, Rodriguez mendekat dan kembali menembak secara brutal, bahkan sempat mengisi ulang senjata dan menembak lagi ke arah Milgrim.

Milgrim dinyatakan meninggal di rumah sakit pukul 21.35, sedangkan Lischinsky meninggal di tempat pukul 21.14. Sebanyak 21 peluru 9 mm ditemukan, bersama magasin senjata dan pistol yang dibeli secara legal oleh Rodriguez di Illinois pada 6 Maret 2020.

Menurut Asisten Direktur FBI di Washington, Steven Jensen, Rodriguez tiba di Washington DC pada 20 Mei untuk menghadiri konferensi kerja.

Ia terbang dari Chicago O’Hare membawa pistol yang dilaporkan secara sah dalam bagasi terdaftar.

Motivasi dan cara Rodriguez mengetahui acara di museum masih dalam penyelidikan, namun ia mengaku telah membeli tiket acara tersebut tiga jam sebelum penembakan terjadi.

Saksi mata, Katie Kalisher, menyatakan sempat berbincang dengan pelaku yang kemudian berkata, “Saya melakukannya. Saya melakukannya untuk Gaza,” lalu berteriak, “Bebaskan Palestina.”

Rubrik Sama :

Harvard Gugat Pemerintahan Trump

Universitas Harvard resmi menggugat pemerintahan Trump atas larangan pendaftaran mahasiswa internasional yang dinilai sebagai bentuk pembalasan politik tidak konstitusional.

Eropa Kecam Aksi Tembaki Kunjungan Diplomat di Jenin

astakom, Tepi Barat- Negara-negara Eropa mengecam serangan Israel kepada diplomat yang sedang bertugas mengecek kondisi di Kota Jenin, Tepi Barat Palestina. Tentara Israel melancarkan serangan...

Kasus COVID-19 di Asia Kembali Melonjak, Indonesia Aman?

Di tengah lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia seperti Singapura, Thailand, dan Hongkong, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan bahwa situasi di Indonesia masih dalam batas aman.

Proteksionisme AS dan Ketegangan Global Jadi Tantangan Baru Ekonomi RI

Ketegangan geopolitik dan meningkatnya proteksionisme Amerika Serikat menjadi tantangan baru bagi stabilitas ekonomi global, termasuk Indonesia. Kondisi ini turut memicu volatilitas pasar keuangan dan menjadi salah satu faktor utama perlambatan ekonomi RI di kuartal I 2025.

Update