astakom, Yogyakarta – Setelah sukses penyelenggaraan pertamanya tahun lalu, Yayasan Warna Budaya Indonesia (Color of Indonesia) kembali menggelar “Yogyakarta International Dance Carnival (YIDC) 2025” tahun ini.
YIDC akan menjadikan Jalan Malioboro sebagai sentra kegiatan, sebuah kawasan yang selama ini dikenal memiliki magnet sebagai destinasi wisata sekaligus ikon kota Yogyakarta.
Baca juga
Dengan melibatkan sejumlah seniman dan budayawan dalam negeri dan mancanegara, YIDC akan membuat sepanjang jalan Malioboro dipenuhi para penari, pada 15-20 Agustus 2025 mendatang.
“2nd Yogyakarta International Dance Carnival 2025 segera kita laksanakan. Festival publik meriah dengan pawai seni tari, perarakan, dan pertunjukan ini punya peran penting dalam upaya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata,” ujar Ketua Umum Yayasan Warna Budaya Indonesia (Color of Indonesia) Vivi Sandra Putri, seperti dikutip astakom.com dari humaniora.id Jumat (23/05).
Pengembangan dan pelestarian seni budaya, menurut Vivi, hanya dapat dilakukan dengan cara menggerakkan potensi yang ada. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti komunitas seni, lembaga pendidikan, dan pemerintah, YIDC diharapkan bakal menuai sukses.
Melibatkan Seniman Darah hingga Mancanegara
Hajatan internasional ini akan melibatkan sejumlah seniman dari daerah di Indonesia maupun mancanegara. Mereka telah menyatakan ikut berpartisipasi untuk menyemarakkan “2nd Yogyakarta International Dance Carnival 2025” yang dihelat di kota budaya Yogyakarta ini.
Seniman mancanegara yang menyatakan akan hadir di antaranya dari Polandia, Philipina, Korea, Malaysia, Zimbabwe, Colombia, Johor, dan India.
Sedangkan dari Indonesia, akan hadir para seniman tuan rumah Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Cirebon, DKI Jakarta, dan Sumatra Utara.
Selain arak-arakan (carnaval), kata Vivi, beberapa kegiatan pendukung juga telah diagendakan untuk lebih memeriahkan acara ini. Di antaranya pertunjukan Budaya International, International Dance Competition, dan Workshop.
YIDC Landasan Membangun Budaya
Vivi berharap acara ini dapat menciptakan simbiosis mutualisme, serta menjadi landasan kuat untuk membangun seni budaya yang maju, inovatif, dan inklusif.
Event tersebut, kata Vivi, dapat menjadi wadah memperkenalkan dan melestarikan budaya, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan budaya.
“YIDC melibatkan seniman dunia. Harapannya seni budaya Indonesia makin dikenal dunia. Kita fokus pada beberapa aspek utama, promosi yang efektif, kolaborasi internasional, dan pengembangan karya seni yang berkualitas,” pungkas ujar Vivi Sandra Putri.