astakom, Bangkok – Dalam momentum bersejarah yang menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Thailand, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kerajaan Thailand Paetongtarn Shinawatra sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara menjadi Kemitraan Strategis (Strategic Partnership).
Pertemuan resmi ini digelar pada hari Senin (19/5), di Bangkok, dalam format Konsultasi Pemimpin Pertama (First Leaders’ Consultation) yang berlangsung hangat dan penuh semangat kerja sama.
Baca juga
Kesepakatan peningkatan status hubungan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi Indonesia-Thailand.
Kedua pemimpin juga sepakat membentuk tim kerja bersama guna menyusun peta jalan (roadmap) strategis kemitraan ini untuk jangka panjang.
Konsultasi ini memperkuat tekad kedua negara dalam mendukung strategi nasional masing-masing, yakni Strategi Nasional Thailand 2018–2037 dan Visi Indonesia Emas 2045, dengan semangat kolaborasi kawasan yang adaptif terhadap tantangan global.
Dalam pernyataan bersama, Presiden Prabowo dan PM Paetongtarn menekankan pentingnya memperdalam kerja sama dalam tiga pilar utama:
1. Politik dan Keamanan
– Peningkatan kolaborasi antar-penegak hukum dalam memerangi kejahatan lintas negara dan kejahatan siber.
– Penguatan kerja sama pertahanan, termasuk dalam bidang industri pertahanan.
2. Ekonomi
– Penyelenggaraan Joint Trade Committee (JTC) pertama pada tahun 2025 di Thailand.
– Kerja sama dalam ketahanan pangan, standarisasi industri halal, ekonomi digital, pariwisata, dan pertumbuhan hijau.
3. Sosial Budaya
– Pertukaran pelajar dan akademisi, kerja sama teknologi dan sains, serta penguatan konektivitas masyarakat.
– Peningkatan kerja sama bidang kesehatan, budaya, dan ekonomi kreatif.
Kedua pemimpin juga menyuarakan kembali komitmen terhadap persatuan dan sentralitas ASEAN, serta pentingnya memperkuat integrasi ekonomi intra-ASEAN di tengah dinamika global yang tidak pasti.
Tak hanya di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dan Thailand juga akan bersinergi dalam berbagai forum internasional, termasuk BRICS, OECD, APEC, Non-Aligned Movement, dan PBB, untuk menjawab tantangan global yang membutuhkan solusi kolektif.
Presiden Prabowo mengungkapkan apresiasi atas sambutan hangat dari pemerintah Thailand dan secara resmi mengundang PM Paetongtarn untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia.
Undangan tersebut disambut dengan hangat dan akan dijadwalkan dalam waktu yang disepakati bersama.
Kedua pemimpin juga menyepakati Konsultasi Pemimpin Kedua akan digelar di Indonesia sebagai bagian dari kelanjutan komitmen strategis tersebut.