astakom, Batam – TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama sejumlah instansi penegak hukum dan intelijen berhasil memusnahkan barang bukti narkotika seberat 2,061 ton hasil penggagalan penyelundupan di perairan Kepulauan Riau. Total nilai ekonomi dari narkotika yang dimusnahkan diperkirakan mencapai Rp7,5 triliun.
Kegiatan pemusnahan yang digelar di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Batam pada hari Selasa (20/5), dihadiri oleh Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Danpuspenerbal), Laksamana Pertama TNI Bayu Alisyahbana, bersama para pimpinan instansi lainnya.
Baca juga
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma, dalam keterangannya menyebutkan keberhasilan ini sebagai langkah nyata prajurit Jalasena dalam melindungi generasi bangsa dari bahaya narkoba.
“Prajurit Jalasena TNI AL berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dengan nilai ekonomi mencapai Rp7,5 triliun dan menyelamatkan lebih dari 16 juta jiwa generasi bangsa,” tegas Erwin dalam keterangannya seperi yang dikutip astakom, Selasa (20/5).
Aksi ini merupakan implementasi langsung dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, selaras dengan Asta Cita poin ketujuh yang diusung Presiden RI: pemberantasan penyelundupan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Barang bukti berupa 768.823 gram sabu dan 1.285.030 gram kokain dimusnahkan di incinerator milik TNI AL.
Operasi ini merupakan hasil kolaborasi intens Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun, BNN, Polri, BIN, BAIS TNI, Bea Cukai, dan Kejaksaan.
Penyelundupan digagalkan berdasarkan laporan intelijen TNI AL yang dilanjutkan dengan patroli terhadap kapal ikan asing (KIA) berbendera Thailand.
Kapal tersebut ditumpangi oleh lima awak, yakni satu nahkoda warga negara Thailand berinisial KS, serta empat ABK asal Myanmar berinisial UTT, AKO, KL, dan S.
“Untuk pelabuhan asal dan tujuan kapal masih dalam proses pendalaman jadi kami belum bisa memberi jawaban pasti,” jelas Wakasal.
Sekretaris Utama BNN, Tantan Sulistyana, menambahkan bahwa kasus ini masih dalam tahap awal pengembangan.
Yang ditangkap saat ini merupakan transportir, dan penyidik sedang memburu jaringan internasional di balik operasi ini.
“Ini baru permulaan. Kami ingin mengungkap seluruh jaringan karena ini transporter saja, belum lagi jaringannya,” ujarnya tegas.
Melalui sambungan Zoom Meeting, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa pemusnahan ini adalah bukti komitmen penuh TNI AL dalam memberantas penyelundupan, khususnya di wilayah perbatasan laut yang rawan.
“Kami akan terus memperketat pengawasan khususnya di wilayah perbatasan yang rawan menjadi jalur penyelundupan narkotika,” tandasnya.