astakom, Jakarta– Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) dalam pengembangan dan distribusi benih padi unggul Gamagora 7.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Rabu (14/5), dan menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional seperti dikutip dari website resmi UGM.
Baca juga
Gamagora 7 merupakan hasil inovasi tim peneliti UGM. Padi ini dikenal tahan terhadap cuaca ekstrem dan hama, serta mampu tumbuh di lahan basah maupun kering. Dengan produktivitas mencapai 12 ton per hektare, varietas ini diharapkan jadi solusi pangan masa depan.
Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menyebut kerja sama ini bukan sekadar proyek pertanian, melainkan bagian dari gerakan besar menuju kemandirian pangan berbasis inovasi lokal.
Sebanyak 200 ton benih akan didistribusikan secara bertahap mulai Juli 2025 hingga Juli 2026, dengan tahap awal ditanam di lahan seluas 175 hektare.
Direktur Utama Agrinas, Joao Angelo De Sousa Mota, menegaskan pihaknya tak hanya menyediakan benih, tetapi juga akan mendampingi proses penanaman di lapangan. “Ini bentuk nyata sinergi industri dan kampus untuk memperkuat sektor pangan,” ujarnya.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menilai kerja sama antara BUMN dan perguruan tinggi seperti UGM menjadi kunci menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Kolaborasi ini juga melibatkan dukungan dari berbagai pihak seperti PT TWIIN, Bank Indonesia, Bank Mandiri, Nextbio, dan Sumitomo—menunjukkan model nyata kerja sama triple helix antara kampus, industri, dan pemerintah.