Minggu, 27 Jul 2025
Minggu, 27 Juli 2025

APBN 2026 Fokus Wujudkan Kedaulatan Pangan, Energi, dan Ekonomi Nasional

astakom, Jakarta — Pemerintah menegaskan arah kebijakan fiskal 2026 akan difokuskan untuk mewujudkan kedaulatan nasional di bidang pangan, energi, dan ekonomi sebagai respons terhadap perubahan global yang semakin tidak menentu.

Hal ini ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Pengantar dan Keterangan Pemerintah atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2026 dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (20/5).

“Kebijakan fiskal 2026 diarahkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi dalam rangka menuju Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera,” tegas Sri Mulyani.

Menurut Menkeu, arah kebijakan tersebut diambil karena pemerintah melihat adanya perubahan mendasar dalam tatanan global.

Ia menjelaskan, bahwa globalisasi dan kerja sama antarnegara yang selama ini menjadi fondasi stabilitas dunia kini telah berubah menjadi fragmentasi dan kompetisi ketat di segala bidang.

“Proteksionisme dan orientasi inward looking serta prinsip my country first telah mengancam dan menghancurkan kerja sama bilateral dan multilateral,” jelasnya.

Menghadapi tekanan global yang semakin tinggi, kebijakan fiskal 2026 akan difokuskan pada instrumen yang mampu menahan gejolak dan mendorong ketahanan ekonomi jangka panjang.

Pemerintah akan memberikan insentif fiskal secara terarah, selektif, dan terukur untuk sektor-sektor strategis yang mendukung transformasi ekonomi.

Selain itu, belanja negara dirancang agar lebih produktif dan efisien, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Penguatan kualitas belanja dilakukan dengan melanjutkan efisiensi belanja operasional dan rekonstruksi belanja agar lebih produktif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” ujar Sri Mulyani.

Dalam rancangan fiskal 2026, pendapatan negara diproyeksikan mencapai 11,71 – 12,22 persen dari PDB, sementara belanja negara dipatok sebesar 14,19 – 14,75 persen dari PDB. Defisit fiskal juga dijaga pada kisaran 2,48 – 2,53 persen dari PDB.

Rubrik Sama :

Angka Kemiskinan Menurun, Gus Ipul: Bukti Strategi Prabowo Berbuah Hasil

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyambut baik rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) terkait penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem per Maret 2025.

Pemerintah Rumuskan Stimulus Ekonomi untuk Semester II-2025, Cek Bocorannya

Pemerintah tengah merumuskan berbagai stimulus ekonomi untuk mendorong konsumsi dan pergerakan ekonomi masyarakat pada semester II-2025, yang bertepatan dengan momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Transisi Energi Bukan Beban, Tapi Jalan Menuju Indonesia Berdaulat

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa isu transisi energi dan perubahan iklim bukan sekadar tuntutan global, melainkan prioritas nasional yang menyentuh langsung kehidupan rakyat, terutama dalam upaya menyelamatkan ketahanan pangan, ekonomi, dan masa depan yang berkelanjutan.

All Out Dukung Koperasi Merah Putih, Polri Siap Basmi Premanisme dan Mafia Pangan

Polri menyatakan komitmennya untuk turun langsung memperkuat perekonomian akar rumput melalui dukungan total terhadap program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Cover Majalah

Update