astakom, Lombok Timur – Pelari asal Nepal, Sange Sherpa, berhasil mencatatkan namanya sebagai finisher pertama kategori 162 kilometer, kategori terberat dalam ajang ‘Rinjani 100 Marvelous Trail 2025’, yang dihelat 16-18 Mei 2025.
Dalam unggahan resmi akun Instagram @rinjani100.ultra , panitia memberikan penghormatan khusus kepada Sherpa:
“Big shoutout to @sange__sherpa, the first to finish the Rinjani100 162KM!”
Dari cut-off time 55 jam yang disediakan panitia, Sherpa hanya butuh waktu 41 jam, 4 menit, 32 detik, untuk menakhlukkan medan paling ekstrem di Indonesia ini.
Di ajang perlombaan yang juga dikenal sebagai salah satu ultra trail run ini, para peserta harus menaklukkan medan ekstrem yang terdiri dari perbukitan, hutan, jalur berpasir, hingga savana.
Selain menantang, Rinjani 100 Ultra Trail Run juga menawarkan latar pemandangan spektakuler seperti Puncak Rinjani, Danau Segara Anak, dan air terjun di sekitarnya.
Peserta Trail Run akan melewati rute mendaki hingga puncak Rinjani (3.726 mdpl), dengan total elevasi menanjak lebih dari 13.000 meter.
Kemenangan Sherpa di ajang ini sekaligus membuktikan dirinya menjadi orang paling terkuat secara fisik dan mentalnya, di antara 1400 pelari dari 44 negara.
Sange Sherpa menyelesaikan rute ini dalam waktu kurang dari dua hari, melintasi malam, hujan, suhu ekstrem, hingga jalur teknikal yang berbahaya.
Kemenangan ini memperkuat posisi Sange Sherpa sebagai legenda hidup di dunia ultra trail running. Sebelumnya, ia juga pernah mencetak prestasi di lintasan ekstrem seperti Ultra-Trail du Mont Blanc (UTMB) dan Everest Trail Race.
Selain kategori bergengsi 162 kilometer, untuk tahun 2025, Rinjani 100 Trail Run juga menyediakan empat kategori lomba: 27 km, 36 km, 60 km, dan 100 km.
Ajang Rinjani 100 Marvelous Trail juga mencatatkan rekor baru pada kategori 60K. Pelari asal Rusia, Konstantin Firsov, memecahkan rekor dengan waktu tempuh 12 jam 22 menit di kategori putra.
Sedangkan di kategori putri, Mengyun Tung mencatatkan rekor dengan waktu 16 jam 49 menit.
Prestasi membanggakan juga diraih pelari asal Indonesia Nurdin Saputro yang meraih peringkat 3 di kategori putra, dan Sri Wahyuni berhasil meraih posisi 2 di kategori putri.
Rinjani 100 bukan hanya kompetisi atletik, tetapi juga panggung diplomasi budaya dan pariwisata. Diselenggarakan setiap tahun oleh Fone Sport Indonesia, ajang ini memperkenalkan Lombok sebagai destinasi unggulan sport tourism.
Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan ajang internasional Rinjani100 Marvelous Trail yang kembali digelar di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Ia menekankan pentingnya ajang ini sebagai bagian dari promosi sport tourism NTB yang telah diakui dunia.
“Teman-teman kita bisa bersaing, tapi buat saya yang paling penting festival ini sudah diakui di level dunia. Tugas kita hanya tinggal membesarkan festival ini supaya punya dampak terhadap ekonomi dan pariwisata yang lebih besar,” ujar Gubernur usai menyerahkan hadiah kepada para pemenang kategori 60K, Sabtu malam (18/5), seperti dikutip astakom.com.