astakom, Vatikan — Paus Leo XIV secara resmi memulai masa kepausannya dalam Misa Pelantikan yang khidmat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Misa ini menandai dimulainya pelayanan Petrus bagi Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada April lalu.
Dilansir dari laman people.com dalam upacara yang dihadiri lebih dari 200.000 umat dan pemimpin dunia, termasuk Wakil Presiden AS JD Vance, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Paus Leo XIV menerima simbol-simbol kepausan: Cincin Nelayan dan pallium, yang melambangkan otoritas apostolik dan tanggung jawab pastoralnya.
Baca juga
Dalam homilinya, Paus Leo XIV menyerukan persatuan dan kasih di tengah dunia yang terpecah. Ia menekankan pentingnya Gereja yang bersatu dalam kasih Tuhan dan terbuka terhadap dunia. Beliau juga menyoroti perlunya dialog dan kerja sama lintas iman untuk menghadapi tantangan global
Sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat, Paus Leo XIV membawa harapan baru bagi Gereja Katolik. Dengan latar belakangnya sebagai misionaris di Peru dan pengalamannya dalam berbagai peran kepemimpinan di Vatikan, beliau berkomitmen untuk melanjutkan semangat pelayanan dan reformasi yang telah dirintis oleh pendahulunya.
Sebelumnya, Pada 8 Mei 2025, sejarah baru tercipta di Vatikan ketika Kardinal Robert Francis Prevost, seorang warga negara Amerika Serikat kelahiran Chicago, terpilih sebagai Paus Leo XIV. Ia menjadi Paus pertama dari Amerika Serikat dan anggota pertama Ordo Santo Agustinus yang menduduki Takhta Suci.
Pemilihannya diumumkan oleh Kardinal Prodiakon Dominique Mamberti dari balkon Basilika Santo Petrus, disambut dengan sorak sorai umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.
“Peace be with all of you!” – the first words of Pope Leo XIV. The Conclave has elected Robert Francis Cardinal Prevost as the 267th Bishop of Rome. The new pope was announced to the waiting crowds by Cardinal Protodeacon Dominique Mamberti,” tulis www.vaticannews.va dikutip Astakom.com
Pada laman Wikipedia menyebutkan Robert Francis Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, dari pasangan Louis Marius Prevost dan Mildred Martínez. Ia memiliki darah campuran Prancis, Italia, dan Spanyol.
Diketahui bahwa dia menyelesaikan studi matematika di Villanova University, ia masuk novisiat Ordo Santo Agustinus pada 1977 dan mengucapkan kaul kekal pada 1981. Ia kemudian melanjutkan studi teologi di Catholic Theological Union di Chicago dan meraih gelar doktor dalam hukum kanonik dari Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma.
Setelah ditahbiskan sebagai imam pada 1982, Prevost mengabdikan dirinya sebagai misionaris di Peru selama lebih dari dua dekade. Ia dikenal karena dedikasinya dalam melayani komunitas yang terpinggirkan dan memperjuangkan keadilan sosial. Pada 2015, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Chiclayo, dan pada 2018, ia terpilih sebagai wakil presiden Konferensi Waligereja Peru.
Media The Australian menyebutkan Pada 2023, Prevost diangkat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, posisi yang memberinya pengaruh signifikan dalam penunjukan uskup di seluruh dunia. Ia dikenal sebagai sosok yang moderat dan pastoral, sejalan dengan visi reformasi Paus Fransiskus.
Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, konklaf yang terdiri dari 133 kardinal berlangsung selama dua hari. Pada pemungutan suara keempat, Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 dan memilih nama Leo XIV, menghormati Paus Leo XIII yang dikenal karena ensiklik sosial.