astakom, Jakarta – Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Juan Permata Adoe menggulirkan ide inovatif tentang pelibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam program makanan bergizi gratis (MBG).
Hal itu disampaikannya dalam opening ceremony Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Jumat (17/5).
Baca juga
Menurutnya, program andalan Presiden Prabowo Subianto ini bisa menjadi ladang usaha baru sekaligus bentuk kontribusi langsung UMKM dalam meningkatkan kualitas generasi emas.
“Kita mulai melihat pasar yang sudah ada, yaitu makanan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah. Bagaimana caranya? Anda punya cara masing-masing, kreativitas itu bisa dijalankan,” ujar Juan, seperti dikutip astakom.com, Sabtu (17/5).
Ia menilai, program MBG yang telah dijalankan pemerintah sejak awal tahun 2025 itu memiliki potensi besar jika dikolaborasikan dengan model bisnis waralaba atau franchise berbasis sosial.
Dalam hal ini, UMKM di daerah bisa dilibatkan sebagai penyedia makanan, sekaligus mendorong tumbuhnya ekosistem bisnis yang berdampak sosial langsung.
Menurut Juan, konsep ini tidak hanya mendukung program pemerintah, tetapi juga membuka peluang usaha yang berkelanjutan.
Melalui bisnis franchise, setiap kabupaten dan bahkan kecamatan bisa dijadikan pusat distribusi makanan bergizi yang dikelola oleh pelaku UMKM setempat.
Juan mengungkapkan, pihaknya di KADIN sudah melakukan survei ke sejumlah sekolah yang telah menjalankan program makan gratis, dan hasilnya cukup menggembirakan.
Ia menilai kebijakan ini bukan hanya tepat sasaran, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar jika dijalankan secara terstruktur dan kolaboratif.
“Ini kebijakan yang luar biasa, dan budget-nya juga sudah disediakan. Kami berharap ini adalah kesempatan yang bisa dikerjakan siapa saja, terutama kawan-kawan pengusaha lokal,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa daerah di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi, memiliki daya beli yang baik dan harus segera dilibatkan dalam program MBG ini. “Kami pikir pesan ini bisa mulai digalakkan, karena UMKM ini mempunyai peranan,” pungkasnya.