astakom, Jakarta – Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Juan Permata Adoe menyampaikan pandangan optimistis terhadap kondisi perekonomian nasional.
Hal ini disampaikannya saat membuka gelaran Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show 2025 di JCC Senayan, Jumat (16/5).
Baca juga
Meskipun banyak pihak menyebut situasi ekonomi saat ini sedang mengalami tekanan, Juan justru melihat kenyataan di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.
“Ruang pasar di dalam negeri ini terus meningkat. Orang bilang kita dalam keadaan sulit, tapi yang belanja tetap banyak,” ujar Juan, seperti dikutip astakom.com, Sabtu (17/5).
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat masih relatif stabil, bahkan cenderung meningkat dalam beberapa sektor.
Bagi KADIN, fakta ini menjadi sinyal positif yang menandakan bahwa roda ekonomi domestik masih bergerak, dan peluang usaha masih sangat terbuka lebar bagi pelaku usaha, khususnya pelaku UMKM.
Juan menilai bahwa kondisi ini tidak boleh disia-siakan. Ia mendorong para pengusaha untuk tidak terjebak dalam narasi pesimisme, melainkan justru memanfaatkan situasi ini sebagai momentum untuk tumbuh.
Dalam pandangannya, penting bagi pelaku usaha untuk memiliki mindset yang tepat agar bisa bertahan dan bersaing, terutama dengan memperhatikan aspek efisiensi harga dan inovasi produk.
“Kita semua sebagai pengusaha harus memiliki mindset bagaimana kita bisa bersaing, bagaimana harga bisa murah. Ini yang menjadi bagian dari pada mindset kita di dalam menjalankan usaha,” tegasnya.
Ia juga menyinggung bahwa pasar luar negeri masih sangat terbuka untuk produk-produk lokal Indonesia, khususnya pada sektor usaha waralaba atau franchaise.
Oleh karena itu, selain mengoptimalkan potensi pasar dalam negeri, pelaku usaha juga diharapkan mampu merancang strategi ekspor yang kompetitif agar bisa menembus pasar global, termasuk ke negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat.
Menurut Juan, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendorong ekosistem usaha waralaba yang sehat, mulai dari regulasi, pembiayaan, hingga akses distribusi dan pasar. Sebab peta jalan usaha waralaba sudah sangat jelas.
“Ini barang (usaha waralaba) jalan, bukan barang yang sulit. Konsumennya ada,” pungkasnya.